𐌎♟️៵ ( lima ) ˖५٠ khawatir !

414 30 3
                                    

"Woojin!~"





Woojin yang tadinya sedang berjalan di lorong dan membaca sebua novel menoleh ke belakang dan mendapati yuri sedang berlari mengampiri dirinya



"Apa"




"Ha...ha...ha... apakah kemarin junho mengbuhubungi mu"ucap yuri sambil mengatur nafasnya


Yang di tanya pun hanya mengelengkan kepalanya "tidak memangnyw kenapa?"




"Kemarin malam gw ngajak junho ke bar dan di situlah gw terpisa ama junho gw dah cari ke seluruh bar tapi kagak ada" ucap yuri fustasi



"APAA!!!"


"Kenapa lu bawa junho ke bar gbk,terus lu kenapa kagak hubungin dia hah!"


"Gw lupa ngisi daya hp gw" ucap yuri merasa bersala

"Gw cuma mau bikin junho ngelupain yohan aja,gw kagak bermadsut apa-apa,suerr" ucap yuri melas


" masalanya kalau junho di apa apain ama om om pedo gimana lu mau tanggung jawab"woojin sudah tidak tau apa yang harus ia lakukan kepada sahabat bongsornya yang satu ini

"Ya udah lu coba hubungin junho deh sapa tau di jawab" cicit yuri


Woojin pun merogoki kantung saku celananya mencari benda pipi persegi panjang tersebut,ia mengeluarkan benda itu dan mencari kontak junho

Tut...tut...tut...


"Woojin.. hiks"
Junho menagis setelah menerima telfon dari temanya itu

"Junho!! Kamu kenapa,kamu gak papa kan,kamu gak di apain sama om om kan"
Ucap woojin kahwatir karena mendengar junho menangis di serbang sana

"Woojin..hiks tolong ke sini hiks,aku gak tau apa yang harus aku lakukan hiks,aku sangat kacau"


"B-baiklah aku dan yuri akan segerah ke apartemen mu,tunggu di sana"

Junho mengakhiri telfon secara sepihak,ia menaruh hpnya di sebelah kasurnya sambil memeluk lutunya sendiri dan mulai terhisak kembali



Di lain tempat woojin dan yuri berlari menuju parkiran dan memasuki mobil yuri untuk segerah Menuju ke apartemen junho

Setelah memasuki apartemen junho mereka mengambil langka panjang ke kamar junho.mereka bisa melihat dengan jelas junho yang sedang terhisak sambil memeluk lututnya.woojin pun berjalan menghampiri junho dan memegang pundak milik sang sahabatnya itu

Junho medongak dan langsung memeluk sahabatnya itu sambil terhisak

"Hiks!...woojin hiks..." junho menangis di pelukan woojin

"Junho ada apa kamu gak papa kan coba cerita sama kita ya "woojin melepas pelukan dari junho dan menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi junho

Junho hanya mengelengkan kepala jika ia memberi tau semuanya pada kedua temanya mereka tidak akan perna memaafkan yohan ia tidak mau yihan mendapatkan malasah karna ini ia masi mencintai pria itu malaupum pria yang ia cintai sudah merengut kesucian dirinya

Mendapatkan jawaban junho woojin hanya menghembuskan nafasnya "baiklah kalau kamu tidak mau menceritakanya sekarang kami kita tidak akan memaksamu" ucap woojin sambil tersenyum je junho.junho pun hanya mengangukan kepalanya

Yuri menghampiri junho dengan rasa bersalah telah membuat sahabatnya seperti ini

"Junho aku minta maaf kalau saja aku tidak mengajakmu ke bar itu kamu tidak akan seperti ini "ucap yuri sambil mendudukan kepalanya

Junho memengang tangan temanya itu
"Yuri kau tidak usah meminta maaf ini semua takdir yuri ini semua bukan salahmu" ucal junho sambil tersenyum hangat ke yuri.yuri pun langsung memeluk temanya itu

"Terima kasih junho,kau orang yang paling baik"

.

.

.

.

.


.


.

TBC

Haloo-! Maaf ya lama update nya soalnya aku lagi sibuk banget di dunia rp sama rl hehe.btw ceritanya gj ya bosen lagi haha soalnya ini masi awal jadi ya begini wkwkwk tapi kalau kalian suka kometar ya di kolom komenta sama jangan lupa ninggali jejak ok >~<

I Keep Patience Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang