Prolog

42 23 0
                                    

Matahari sudah menyapa bumi, ayam sudah berkokok tanda sudah pagi. Namun, seorang gadis yang masih terlelap di kasurnya walaupun matahari sudah menyelinap masuk kedalam celah jendelanya.

"Diva sayang, bagun yuk udah jam lima, kamu harus berangkat sekolah," Suara lembut bundanya membuat dia membuka matanya.

"Tapi Diva masih ngantuk Bun," lirihnya.

"Yasudah kalau begitu Bunda gak jadi bikinin kamu nasi gorengnya deh," Ucapnya lalu hendak pergi dari kamar anak sulungnya.

"Ih bunda jangan dong, kan Diva udah request tadi malam," Ucap Diva sambil memanyunkan bibirnya.

"Ayo makannya bangun, Bunda mau bangunin adik kamu dulu," Ucapnya lalu pergi dari kamar Diva.

Setelah Bundanya pergi, ia langsung bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk segera mandi.

Lima belas menit waktu tidak begitu lama bagi Diva, namun bagi Bundanya mungkin lama.

"Kamu mandi atau konser sih lama banget?" Kata Bundanya yang sedang mengisi piring dengan nasi goreng request-an Diva.

"Ih Bunda, cuman lima belas menit kok ngak lama,"  Ucapnya sambil mengambil piring yang sudah diisi dengan nasi goreng.

"Oh iya Bun, Lesya mana?" Tanya Diva sembari menatap bundanya, "Lagi ngak enak badan katanya, mungkin habis ini bunda mau nganterin adik kamu berobat dulu,"

"Oh, terus Ayah?" Tanya lagi.

"Lagi manasin mobil di luar, ayo buruan sarapannya nanti telat hari ini hari Senin, upacara kan?" Diva menepuk jidatnya.

"Astaga Bun, Diva lupa, yaudah kalo gitu pamit ya Bun, titip salam buat Lesya," Ucapnya sambil berlari kearah pintu.

***

Hari Senin, jalanan macet dimana-mana. Membuat Diva terlambat kesekolahnya, namun itu tak membuat Diva khawatir, Karna ada seseorang yang sangat istimewa yang menemaninya dihukum hari ini.

"Marvel telat juga?"

Ya, laki-laki tersebut Marvel Ghanista Pratama, seorang Most Wanted sekolah, yang banyak di incar oleh banyak siswi sekolahnya.

Termasuk Diva, yang sudah mengincarnya selama satu tahun belakangan ini. "Lo siapa?"

Diva mengulurkan tangannya menandakan ingin memperkenalkan dirinya, "Diva Sam Aurora,"

Marvel menatapnya intens dan mengabaikan uluran tangan Diva, ia bergedik acuh dan kembali membersihkan lapangan.

"Avel, Diva suka sama Avel," Ucapannya membuat Marvel berbalik menghadap Diva.

"Tapi gua gak suka sama lu."

Satu kalimat yang berhasil membuat Diva membeku lalu tersenyum kearah Marvel.

"Berarti ini tantangan buat Diva bisa milikin Avel,"

Marvel masih tetap mengabaikan perkataan Diva dan memilih untuk melanjutkan hukumannya. "Seterah lu."

Tbc

Hallo gaes, ini cerita pertamaku. Jadi mohon dimaklumi kalau ada typo atau cerita yang ngak nyambung ya....

Bye Bye sampe ketemu nanti....
Jangan lupa untuk Vomment ya biar aku semangat updatenya🥰.

just youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang