...Happy Reading...
"Cantik." Batinnya.Kening Ara pun mengernyit heran kenapa cowok di depan nya ini malah diam saja. Padahal pas dia mau turun tadi wajah nya sangat menyeramkan.
Yapps. Pelakunya adalah Amara Mauren.
Tersadar dari kekaguman orang di hadapannya. Gibran pun cepat cepat mengubah wajah nya menjadi dingin.
"Lo bisa bawa mobil gak sih!" Sarkas nya to the poin.
Ara pun membuang nafas kasar. Entah kemana rasa takut yang tiba tiba menghilang itu. "Gue kehabisan minyak." Lirih nya sambil menatap orang di depan nya ini.
Gibran pun membuang muka. Dan melihat cewe di depan nya lagi. "Lain kali hati hati dong. Untung jalanan sepi. Coba engga. Emang Lo mau tanggung jawab heh." Ucapnya.
"Untung mobil gue gak kenapa kenapa." Lanjutnya.
"Iya gue minta maaf" ujar Ara yang semakin menunduk karena merasa bersalah. Ada benar nya juga orang di depan nya ini bicara. Coba saja ramai apa tidak ribet urusannya.
Gibran pun menghela nafas nya. Dia pun pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah apa pun.
Ara yang bingung mau pergi sekolah gimana dengan keadaan mobil nya yang habis minyak. Tapi tadi dia merasa cowok di depan nya tadi. Satu sekolah dengan nya. Karena melihat seragam yang dia gunakan sama dengan miliknya.
Sebelum Gibran menjalankan mobil nya. Ara pun mengetuk pintu kaca mobil nya. "Ehhh sory gue boleh nebeng gak?. Kayak nya kita satu sekolah." Ujar nya saat menunjukkan seragam Gibran dan seragam milliknya bergantian.
Sudah berapa kali gibran membuang nafas gusar nya.
"Naik!" Ucapnya tanpa melihat Ara yang masing termatung. Karena cowok di depan nya ini sedikit menjengkelkan."Cik buruan ini bentar lagi telat." Sarkasnya. Karena melihat Ara yang diam saja.
"Ee-ehh iyaaa." Ara pun memutar mobil Gibran dan duduk di bangku belakang.
Gibran yang melihat pun memutar bola mata nya dengan malas. " Lo kira gue supir Lo apa! Duduk depan!".
Tanpa menjawab pun Ara pindah kedepan.
**
Sebelum pak Ucup menutup pintu gerbang. Mobil sedan berwarna hitam pun mengklekson pak Ucup supaya jangan di tutup dulu. Dengan berat hati pun pak Ucup membuka lagi gerbang nya. Karena dia tau siapa pemilik mobil itu.
Setelah memarkirkan mobilnya. Gibran pun turun. Setelah itu Ara turun dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu dia berlalu.
Gibran yang heran pun merasa aneh. "sekarang yang dingin itu dia apa gue ya" ucapnya pada diri sendiri.
Ara yang tidak mau jadi bahan gosip pun dia berjalan dengan cepat. Sangking cepat nya dia tak sengaja menabrak orang di depan nya ini.
"Duh berhadapan dengan Wewe gombel lagi." Batinnya.
Siapa lagi kalo bukan Sarah Ardilla. Ratu bullying di sekolah nya.
"Ehh Lo ga punya mata atau kek mana heh!". Ucap songong nya sambil mendorong bahu Ara.
Ara yang menatap datar orang di depan nya ini hanya menghela nafas pelan. "Gue buru buru jadi sory kalo gue ga sengaja nabrak Lo."
"Lagian Lo ga sampe jatuh kan. Alay banget." Lanjutnya. Setelah mengucapkan itu Sarah pun menggeram. "Awas aja Lo" teriaknya saat Ara pergi dari hadapannya.
Ara yang mendengar pun hanya mengangkat bahu nya acuh.
Di lain tempat. Gibran melihat semua nya. Dia di buat takjub oleh Amara yang berani melawan Mak lampir sekolahannya.
Dia pun bergegas menuju ke kelas nya yang berada di lantai dua.
Banyak yang menyapa nya. Dia pun mengumbar senyum andalannya. Seakan akan dia itu artis. Siswi siswi yang melihat itu loncat kegirangan dengan dikasih senyuman oleh Gibran. Most wanted SMA 6.
Setelah sampai di kelas XI IPS 4 dimana kelas nya berada. Dia pun mendudukkan bokong nya dia tempat duduk paling pojok.
"Tumben lu ga telat. Biasa nya telat terus ngajak kita kita bolos." Ucap Aldy saat dia tau yang datang itu adalah Gibran.
Gibran hanya mengacuhkan apa yang sahabat nya bilang. Dia tersenyum sendiri saat melihat wajah Amara yang begitu putih dan bersih di mata nya.
Teman teman nya yang melihat pun bergidik ngeri melihat Gibran senyum senyum sendiri.
Maaf ya pendekkk:(
Soalnya author lagi ujian:(
Entar kalo publish lagi janji deh bakal double publish hihihi
KAMU SEDANG MEMBACA
EVER EXISTED
Teen FictionDia yang selalu terlihat bahagia tetapi di balik semua itu ada sejuta pilu yang ia tanggung. AMARA MAUREN gadis periang tetapi susah di dapatkan walaupun ada satu orang yang gencar ingin memilikinya yaitu GIBRAN ALFARO yang bisa di blg tidak mahir d...