prolog

42 2 1
                                    

Brumm.. brumm..
   Suara ke 5 mobil sport itu terdengar begitu jelas di ramainya jalanan kota.
Banyak sekali umpatan-umpatan yang keluar dari pengguna Jalan lainnya yang juga merasa terganggu. Bagaimana tidak ke 5 mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi disaat padatnya jalanan.

Mereka adalah Archen pengemudi mobil putih, sky dengan mobil merahnya, kei dengan mobil kuning kesayangannya, xean menaiki mobil hitamnya dan yang satu lagi zio dengan mobil berwarna navy miliknya.

Bukannya merasa bersalah atau tersinggung, mereka malah santai mengemudikan mobilnya seolah-olah tidak terjadi apapun.
Bahkan kei dengan santainya melambai-lambaikan tangannya dengan sedikit celah di jendela yang terbuka.

Sesampainya disekolah, pintu gerbang sudah tertutup rapat dengan gembok besar yang sudah bertengger manis disana.

"Pak bukain dong!"
Pinta zio kepada satpam yang sedang berjaga dengan memunculkan kepalanya di jendela.

Tinn.. Tinn.. Tinn..
Dengan santainya Archen menekan klakson mobilnya berkali-kali, dan setelah itu ia mengeluarkan kepalanya badan memasang wajah bodoh kearah satpam yang menatap mereka dengan jengah.

"Kalian ini niat sekolah apa tidak!? Sekarang ini sudah jam 09.20" ucapnya kesal.

"Kita kan belom baca niat pak" jawab kei dengan tanpa beban.

"Dasar Keke. Otak Lo itu kemana si!" Zio yang sudah sangat jengah dengan sikap sahabatnya yang satu ini.

"Pak, kita boleh masuk gak?" Tanya sky, Yang sudah jelas mengetahui apa jawaban yang akan diberikan.

"Tunggu sampai guru BK Dateng baru kalian boleh masuk." Jawabnya sarkastik.

"Idi judes amat" batin mereka semua  mencibir.

"Gak boleh kan?! Yaudah pergi aja kuy!" Sahut Archen dengan santainya.

Kegiatan menghidupkan mesin mobil mereka tiba-tiba diganggu dengan bunyi... Priitttttttttt

Dengan seketika mereka menoleh dan menemukan sosok wanita berkepala tiga dengan kacamatanya, yang menatap mereka dengan penuh amarah.

"Kalian semua (sembari menunjuk) ikut saya!" Perintahnya tegas tak terbantahkan.

Setelah memarkirkan mobil, mereka pun langsung mengikuti Bu Dias. Di sepanjang koridor yang mereka lewati tak henti-hentinya mereka mendapat pujian dan tatapan kagum dari semua orang yang ada disana. Wajar,  waktu sudah menunjukkan jam istirahat sehingga koridor ramai.

Huhh bidadari gue

Astagaaaaa xean cool banget Sii

Zio mukanya jangan datar dong?!

Kahyangan bocor kali yak bidadari nya pada nyasar disini

Gapake nodrop sihh

No bocor-bocor

Lo berdua apaan sih, brisik aja

Xeann I love you (muachhh)
Ucap salah satu gadis dengan heboh dan memberikan xean fly kiss dengan centil.

Xean yang geli, hanya berusaha bersembunyi dibalik tubuh zio.

"Ish, Lo tuh apa-apaan sih!?" Tanya zio yang sudah mulai jengah dengan kelakuan xean, yang menarikinya sedari tadi.

"Itu si cabe kumel kriting, geli gue njir!"

"Alay si!" Bukan zio melainkan Archen yang menjawab.

"Kek lu ga kumel ajaa" ejek sky ke xean yang dihadiahi dengan wajah ditekuk dan tatapan tak terima.

"Lah Lo kan ganteng Xe, (untuk sesaat xean membusungkan dadanya bangga) kayak singa bangun tidur"

Mendengar ucapan kei yang kelewat polos itu membuat mereka semua tertawa lepas kecuali xean yang menatap mereka dengan sinis.

Guru mereka sudah berhenti berjalan, sudah sampai ditempat. Mereka semua mengerutkan dahi secara kompak kala melihat tulisan (lebih tepatnya ukiran) HEADMASTER ROOM pada pintu.

Awalnya mereka kira akan diberi hukuman atau celotehan panjang kali lebar kali tinggi dari Bu dias yang amat membosankan, tetapi dugaan mereka semakin salah besar.

Kini banyak sekali kemungkinan-kemungkinan negatif yang menghantui pikiran mereka, yah meski wajah mereka tetap datar dan biasa saja.

"Silahkan kalian semua masuk!"
Ucap Bu dias yang kembali menyadarkan mereka sembari membuka pintu sedikit lebar, agar mereka semua bisa masuk.

°

Kali ini mereka sedang duduk di hadapan pak Pratomo sebagai kepala sekolah di sini.

"Sebenarnya saya tidak rela menyatakan ini, tapi mau bagaimana lagi..(ucapnya sedikit lesu, kemudian mengambil 5 buah amplop dari laci) maaf kalian dikeluarkan dari sekolah ini" ucapnya pasrah.

Hilang sudah bayangan surat peringatan ataupun surat skorsing. Mata mereka sontak melebar, Bahkan kei menganga dengan lebar karena terkejut.

||||||||||||||||||||||||||||||||

Heyyo!!
Gimana kesan pertamanya??
Mau lanjut lagi?
Jangan lupa votement
:’›

PS: cast nyusul

SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang