4. Buat siapa?

1.1K 57 0
                                    

Michelle pov

"Oits, ada apa nih? Asik banget kayaknya kalian berdua cerita"

"Eh, gak kenapa. Cuman cerita masalah film"

"Iya" entah kenapa muka icha langsung berubah gara gara liatin aku

"Bil, lo tau gak, masa kemaren si devil  nyoret nyoret meja gue. Dan lo tau gak. DIA NGEJEK GUE NENEK SIHIR ! Kurang ajar banget kan. Dan dia maksa nganter gue pulang. Anjir banget kan. Ishh, pingin gue hajar tu orang"

"Lo tuh nyeroscos tuh gakusah deket kupin gue. Lagian kita cuma berempat, dan lo teriak teriak ceritanya"

"Eh sorry maaf gakbisa kontrol. Lagi kesel soalnya"

"Kamu kesel sama siapa sih?"

Febby pov

"Kamu kesel sama siapa sih?" Tanpa bisa aku stop, pertanyaan itu keluar dari mulutku

"Itu si devil  itu si marcell"

"Marcell temen sekelas lo?"

"Iya, gue benci sama tu orang"

"Padahal ganteng lo. Eh, awas benci jadi cinta"

"Amit amit aja deh feb"

Gak tau kenapa daritadi aku liat si icha dan dia cuma diem aja. Seakan akan dia gak mau dianggep disini. Aku rasa dia cemburu melihat michelle sama billy. Tapi, kayaknya nanti aja deh nanyainnya

"Feb, gue udah selesai ngerjain proposal, yuk cus ke kelas"

"Udah? Cepet amat lo kerja. Yaudah ayok"

"Cha"

"Apa?"

"Miss you"

Audi pov

"Miss you"

Entah apa yang ada dipikiran aku waktu itu. Aku lebih milih balik badan dan pergi ke kelas. Febby ngikutin aku, tapi aku gakmungkin ke kelas dengan airmata yang terus ngalir. Akhirnya aku mutusin ke taman belakang di pojok yang susah dicari orang.

"Cha, lo kenapa? Kenapa nangis?" Febby daritadi usap usap kepala gue

"Feb, gue gue cuman kangen denger billy ngomong gitu"

"Lo, kamu masih sayang? Ngapain putus?"

Setelah aku ceritain masalah di toilet, febby pun ngerti.

"Cha, tutup kupingmu. Orang kaya gitu cuman iri. Yang jalanin itu kamu sama billy, mereka gak berhak komentar. Lagian billy kan gak marah soal kamu agak protective, jadi kenapa kamu nganggep kamu bebanin billy"

"Gak tau, aku cuman mau yang terbaik buat dia, febb. Aku sayang sama dia"

"Yaudah, kalo itu mau kamu. Aku cuman bisa ada dibelakang kamu. Pas kamu jatuh aku selalu nopang kamu dibelakang"

"Makasih febb, aku sayang kamu juga"

"Jadi ceritanya melow melowan gitu?"

"Apaan sih, zof. Sini duduk" kataku sambil hapus air mata

"Cha, febb. Bantuin gue dong"

"Bantu apa?"

"Gue.... gue mau nembak fita"

"Fita Anggraini ketua cheers?" Aku shock mendengar nama itu

"Yap"

"Gue gak yakin lo keterima zof, sumpah"

"Lo jahat banget, cha"

"Lagian lu nya nyari cewe jangan yang terlalu tinggi gitu juga. Udah tau muka lo pas pasan"

"Cha, gue ganteng kok. Ya gak febb?"

"Apaan sih, azof lumayan kok. Semoga keterima ya. Gue ke kelas dulu"

"Bye febb, thanks buat tadi"

"Sama sama cha"

Audi pov

"Cha, lo mau kan bantu gue?"

"Mau, apa sih yang gak buat pasangan waktu mos gue"

"Cha, gimana cara nembaknya?"

"Gini aja, nanti pas ada pertandingan basket lo tembak dia. Waktu dia cheers. Lo taruh bunga atau apalah, di loker dia. Gimana? Apa idenya terlalu biasa?"

"Bukan terlalu biasa, cuman itu ribet. Belum tentu tu loker kebuka"

Setelah menyatukan pikiran dengan azof, akhirnya ide kami keluar

"Pinky swear kitty swear banana cherry strawberry swear

"Cha, anterin gue buat nyari barangnya ya"

"Entar lu jemput gue ke rumah aja"

"Oke"

Menjelang sore

Azof pov

"Cha, gue udah di depan rumah lo" gue tutup telfon gue

"Gimana? Lo udah tau rumah fita?"

"Udah, dari Fero Walandouw temen sekelasnya"

"Fero pacarnya Agatha Priscilla?"

"Yap"

"Oke cus"

Ide yang keluar dari otak gue itu biasa sih, tapi gue lebih suka pake cara yang gini. Gue bakal taruh bunga, foto, patung yang gak terlalu besar dikamarnya. Gue minta tolong kakaknya dia. Yahvsemoga berhasil

"Cha, disini aja yuk belinya"

"Oke"

"Toko bunga anya"

"Zof, lo mau mesen bunga yang kaya gimana?"

"Karna fita suka warna warni, jadi gue mau mesen bunga mawar yang gitu"

"Bunga mawar warna warni?"

"Yap, yang kita pesen khusus"

"Yaudah gih sono lo mesen, gue disini"

Audi pov

Pas kami mau pulang aku liat billy lagi megang bunga matahari banyak banget

"Beli bunga cha?"

"Enggak, azof yang beli"

"Yaudah, kita pulang ya, bil" suara itu milik azof. Sepertinya dia tau aku gak mau lama lama disini

"Oke"

Di rumah

Bunga itu buat siapa?

Kenapa bunga matahari?

Aku cemburu bill

Udahlah, jangan mikir itu. Aku lelah. Aku capek banget anterin azof beli ini itu, mana dia cerewetnya minta ampun.

Tapi pas aku buka pintu kamar

"Pinky swear kitty swear banana chery strawberry swear...., waaaaa..." teriakku

Okay next chapter bakal disend. Aku harap kalian seneng :)

She is MineWhere stories live. Discover now