Aku tak akan mengerti apapun maksudmu, apapun itu.
Benar kataku mungkin sebisa mungkin tak mengerti identitasmu, asal muasal, agama, keturunan, bahkan sifat ataupun karakter terburukmu sekalipun itu.
Kataku semua hanya penafsiran yang tak akan ada habisnya, bagiku gang terpenting kau baik padalu dan alu berudaha menutup teilingaku dengan paksa supaya tak mendengar isi hati dan niat birukmu padaku.
Akan mungkin disaat aku tak berpunya siapa-siapa dan ada orang yang mencoba mendekatiku ada ataupun tidak ada kepentingan, ku coba dengan penuh rasa ridho akan ku pahat dengan memasrah, keringat yang bercucur dari kening sampai ke alis dan melindungi mataku.
Kulihat kau tak buruk, tapi entah nantinya. Namanya juga sikap, sikap yang berasal dari siapa dia bukan siapa aku. Ohh aku tau, kau menginginkan semua orang harus sesuai dengan dirimu? Sehingga kau seolah olah menjadi manusia yang jadi panutan primadona kataku ? Dengan rendah hatiku berkata, semua tak akan sama dengan ku, kamu akh mereka dia, apapun itu wujudnya
Jari jemari tak hentinya berhenti mengetik disetiap lalinya, untuk mengagung agungkan lingkungan yang indah dengan keterpaksaan. Aah semua dijuluki dengan kenikmatan di tengah kesengsaraan ? Terlalu berat kataku.
Bukan ada kata KITA tanpa KALIAN, dan apalagi bukan KAMU atau DIA. Mungkin lingkunganku hanya ada kata "AKU DAN MEREKA".