Mavro Chryso

5 1 0
                                    

Dahulu kala, di sebuah masa yang tidak tercatat, lahirlah seorang bayi keturunan keluarga kerajaan Adamash. Namun pada awalnya para cenayang mengatakan bahwa ratu mandul dan tidak bisa memiliki keturunan. Raja yang geram, putus asa , dan bimbang , pergi ke pelosok hutan untuk mencari penyihir legendaris Louis Diamantí.
Sang Raja Zhelezny Lev II berkata
"Louis! Atas perintah kerajaan engkau harus membantuku!"
Louis mulai terlihat pudar di kegelapan.
"Kumohon bantu lah diriku ini, Negeri indah ini akan hancur, akan kuberikan apapun imbalannya." Teriak Sang Raja.
"Buatlah patung ular berwarna merah dan korbankan para Cenayang Istana" memintalah pada patung itu" sahut Louis lalu hilang tanpa jejak.

Raja bergegas kembali dan melakukan apa yang diperintahkan Louis. Keesokan harinya Sang Raja sedikit merasa ragu karena menyembah patung dilarang oleh Para Dewa. Upacara pun dimulai.

Para cenayang menjerit ketakutan. Satu-persatu mereka kehilangan nyawa. Lalu yang terakhir berkata " Kelak anakmu ini akan mengakhiri peradaban dunia serta negeri kejam bagaikan api putih ini. Hanya orang dengan pemikiran dan hati yang murni lah yang dapat menentangnya" teriak cenayang sambil meludahi Sang Raja. Para prajurit dan algojo murai memikirkan sesuatu dan meragukan upacara tersebut. Pada akhirnya upacara selesai.

Keesokan Hari dengan sangat ajaib Ratu Dolvonia melahirkan anak. Seluruh negeri dibuat terkejut akan kelahira pangeran baru. Anak itu diberi nama Temnota. Namun karena adanya desas-desus tentang apa yang dikatakan cenayang , rakyat mulai ketakutan, cendekiawan menyebutnya sebagai Pangeran Mavro Chryso (Emas Hitam).

Saat anak itu berumur delapan belas tahun , para dewa mulai membuat rencana untuk menyembunyikan anak tersebut dan membalas dosa Raja Zhelezny Lev II.

Seketika awan mendung datang, para Cendekiawan dan Bangsawan mulai bersujud dan berdoa pada dewa , namun terlambat. Angin besar dari Barat menghempas Negeri Itu bagaikan satu kali hembusan kipas, lalu tumpahlah zat panas yang merusak kulit dari langit. Ikan-ikan bergelimpangan di pantai dan membusuk, fajar tidak pernah terlihat lagi. Negeri itu pun ditenggelamkan dalam kegelapan malam.

Legenda Mavro ChrysoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang