2

16 5 0
                                    

Pulang sekolah kali ini Indy akan pulang dengan Leon. Semua ini tentunya gara gara Indy yang terjatuh saat kegiatan tadi siang. Hal itu membuat satu sekolah ribut. Pasalnya Leon, laki laki paling terkenal satu sekolah ini tidak pernah mengantar perempuan kemana pun. Mereka yang pernah ditawarin untuk pulang bersama dengan Leon menolak karena takut dibully oleh Reina cs. Tetapi, pernah sekali dalam sejarah, Leon menjemput dan mengantar perempuan dari rumah kesekolah dan sebaliknya. Yah, walau pun Reina cs menyusun rencana untuk membully perempuan itu dan hasil tidak terduganya adalah...

Dipagi hari yang hujan ini Leon turun dari mobil membawa payung dan berjalan kepintu samping pengemudi. Dibukanya pintu dan keluarlah seorang perempuan dengan tampang badgirl.

"Le, gue cabut dulu ya" ucap perempuan itu lalu berlari menembus hujan.

"Leona ntar sakit lho!" teriak Leon mengingatkan.

"Gue nggak selemah itu kali" balas perempuan itu saat jarak mereka jauh.

'Kartika Leona, Kartika Leona' Leon mengumamkan nama Leona berkali kali.

Setelah kejadian pagi itu Leona yang baru masuk pertama kali dalam sekolah itu tidak mau mencari ribut. Apa dayanya jika memang ada yang mencari ribut dengannya. Reina cs mendatangi Leona saat berada diruang loker yang kebetulan keadaan sangat sepi.

"Jadi anak baru itu jangan belagu" Reina tiba tiba datang dan menyenggol bahu Leona.

'Males gue masih ngantuk habis main tadi malem' batin Leona setelah berfikir untuk tidak meladeni Reina cs.

"Diajak bicara itu jangan diem !" teriak Zia ditelinga Leona.

Kesabaran yang ditabung Leona sejak kemarin sekarang sudah habis, "terus gue harus ngapain hah!" teriak Leona hingga terdengar dari luar tempat loker.

"Anj*ng jawabnya bisa santai nggak!" teriak Reina didepan muka Leona dengan tangan menarik rambut Leona kebelakang.

"B*ngs*t !" teriak Leona mencengkram tangan Reina dan menariknya.

Terlihat ditanggan Reina rambut berwarna merah yang rontok. Hal itu membuat Leona tambah marah.

"Heh anj*ng! B*ngs*t!" teriak Leona mengabsen hewan hewan berkaki empat.

Setelah berteriak Leona mengambil gunting dari sakunya dan memotong asal rambut Reina yang panjang. Zia dan Sia yang berada disamping Reina tidak berani membantu temannya itu.

"Kalau kalian gak mau rambutnya gue potong bawa nih temennya keluar!" teriak Leona setelah selesai memporak-porandakan rambut Reina.

Setelah kejadian hari itu Reina cs tidak pernah membuat masalah lagi dengan Leona.

Ok kembali dengan Indy dan Leon. Semua orang menatap mereka berdua dengan arti yang bermacam macam. Yang jelas tatapan dari Reina ini membuat semua orang disekitarnya merasa ngeri.

"Zia!" panggil Reina.

"Apa?" tanya Zia yang berdiri desebelah Reina.

"Siapin pertunjukan kecil kecilan" perintah Reina lalu berjalan menuju parkiran.

"Ok" jawab Ziarah singkat.

***

Disisi lain dimana Leon dan Indy sedang bercanda gurau...

"Kakak hari ini ada kegiatan PMR kan?" tanya Indy agak merasa bersalah.

"Ada sih.." ucap Leon menggantung.

"Kok malah nganter Indy ?"

"Nanti biar diurus sama Leona aja" jawab Leon sambil menjalankan mobil.

"Kak Leona hebat ya" puji Indy.

"Hebat?" beo Leon.

"Kan kak Leona bisa beladiri, pintar, bisa ngobatin orang sakit apalagi masakannya itu enak banget" Indy mulai mengucapkan satu persatu kelebihan Leona.

"Beladiri? Tawurak sih iya" ucap Leon sambil tertawa.

"Kak Leona seka tawuran?" tanya Indy yang sedikit terkejut.

"Parah malah" tambah Leon.

"Kakak juga suka tawurankan?" selidik Indy.

"Kok kamu tau?" heran Leon.

"Kak Leona yang cerita"

"Leona nggak cerita awal kita ketemukan?" batin Leon.

Mereka pun melanjutkan pembicaraannya sampai rumah.

***

Hai hai! Jumpa lagi sama autor!
Untuk part ini autor cuma mau minta vote and komen!
Makasih ya yang udah mampir baca dan ninggalin jejak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and ThemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang