Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"San Lang!" Xie Lian berteriak dengan nyaring, suaranya bergema dan memantul di ujung sana. Menyampaikan sinyal kebahagiaan yang kuat. Tanpa halangan dan pembatas sedikitpun.
Cahaya matahari menimpa sisi wajahnya yang memerah, membuatnya terlihat semakin cerah. Burung-burung yang terbang di atas menyempatkan diri untuk mengintip mereka berdua yang seolah terlena oleh kebahagiaannya sendiri. Xie Lian menujukan pandang kepada burung-burung di atas, terkikik pelan setelahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sementara di sisi lain, suara nyaring yang sampai pada indera pendengarannya, membuat sosok berbaju merah memejamkan mata. Ia menopang pipinya dengan sebelah tangan dan mengangkat sedikit kepalanya. "Hm?" Jawabnya singkat dengan seringai kecil di bibirnya sambil menahan telepon kaleng di telinganya.
"......"
Hening untuk beberapa saat. Xie Lian menempelkan telepon kaleng di pipi kanannya. Sementara ia menggunakan tangan kiri untuk menyangga dagunya. Matanya berkedip, melongokan kepala untuk mengintip orang yang berada di sisi lain jendela.
Orang itu dengan tenang memejamkan mata, alisnya naik turun seperti yang biasa dilakukan saat menggoda Xie Lian. Itu tampak sangat menyebalkan.
Xie Lian berpikir untuk melempar telepon kaleng untuk membuatnya membuka mata dan menghentikan seringaian yang melekat di bibirnya.
Namun ia tidak sejahat itu.
Menghela napas pasrah, Xie Lian menggeser telepon kaleng ke arah telinga kanannya. Siap mendengarkan kalau-kalau orang menyebalkan itu akan berbicara.
Karena tidak mendengar suara dari Xie Lian, Hua Cheng merasa curiga. Ia membuka matanya secara tiba-tiba dan mendapati tatapan Xie Lian yang juga sedang tertuju padanya. Seringaian dibibirnya semakin lebar. Dia mengedipkan sebelah matanya pada Xie Lian. Membuat Xie Lian terkejut karena telah tertangkap basah saat ia memandanginya.
