Perpisahan, satu kata dalam hidup yang paling aku benci
Menjadi musuh bebuyutan sepanjang jalan cerita hidup ini
Aku tak suka kelamnya sang hakikat mutlak sebuah perpisahan
Tapi tak akan mungkin sang manusia menolak takdir kehidupanSemesta memang terkadang semenjengkelkan itu
Membuat emosi memuncak tak terkendali
Tpi aku tahu cara meredam amarah sang hati
Menulis, cara menuangkan luapan isi hati dalam dirikuKutuliskan secarik kata rindu untuk bayangmu
Tentang kepergianmu yang meninggalkan deru
Aku tak sekuat hujan yang menyatukan langit dan bumi
Aku rapuh layaknya sang susunan bunga terataiRagaku terbang tertiup kencangnya angin bak dandelion
Tapi ceritamu abadi tersimpan rapi layaknya Bagan
Alun-alun Surakarta menjadi saksi bisu perpisahan
Perpisahan tak kuhendaki yang menjadi pahitnya pilihan
KAMU SEDANG MEMBACA
CORETAN PENA
De TodoBerisi curahan hati sang penulis yang dituangkan dalam sebuah coretan.