"Kenapa kau Shazi? Diam-diam bae..udah ngopi belum..?..hehehe". Tawa Ari menyiratkan candamya.
"Ya, aku datang ke sini kan memang mau ngopi, emang mau apa lagi coba?."Jawab Shazi santai.
"Cafe latte ya, Ri..seperti biasa" Shazi memesan kopinya sambil menaikkan kedua alisnya.
Keadaan di coffee shop milik Ari itu memang tidak ramai pengunjung, dan itu hal yang disukai Shazi. Shazi memang tidak suka keramaian, selalu saja dia merasa tenang dan damai dalam kesendirian.
