Shazi hari ini membaca sebuah puisi di IG, tentang hubungan 2 manusia beda agama. Dan hal itu mengingatkannya akan seorang teman dekatnya, Vikram. Vikram yang menyewa mobil untuk mengajaknya jalan-jalan sekitar kota, Vikram yang menemaninya sahur dan buka puasa. Yang selalu mengantarnya ke bandara, menunggu hingga pesawat hilang di pandangan mata, lalu seminggu setelahnya kembali lagi ke bandara untuk menjemput Shazi lagi.
Ketika Shazi sudah kembali menetap di negaranya, Vikram tiba-tiba mengirim foto tiket pesawat yang sudah dipesannya. Niat hati ingin membuat kejutan dengan mengunjungi Shazi di ulang tahunnya namun apa hendak dikata, Shazi malah pergi ke Bali untuk urusan kerja.
Vikram tiada pernah sekalipun melupakan ulang tahun Shazi. Dia seringkali menjadi yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Namun tidak begitu dengan Shazi, yang lebih selalu saja lupa akan ulang tahun Vikram, yang sering bersikap cuek terhadap Vikram..yaaa begitulah setidaknya menurut Vikram.
"Hello darling,
First of all so sorry for late on sending this card to you. Hope I will be forgiven..hehe. This card shows you that how much I missed you and the love I have in you. Hope to see you soon. You eat properly so that I can pinch you..hehe. Enjoy every second of your life with the loved ones. Take care, I miss you sayang..muah, muah, muahh..
Love,
Vikram"Setelah hidup di negara berbeda, Vikram masih sering bertanya kabar dan mengirim postcard, sekedar tanda masih mengingat Shazi. Shazi tersenyum membaca postcard dari Vikram sambil berkata pelan "Vikram oh Vikram...seandainya kita menyembah Tuhan yang sama, mungkin sekarang kita sudah bersama."