How you meet Ben Drowned

1.2K 122 2
                                    

NO ONE POV
   "Hey [M/N]! Main ps yuk di rumahku!" Ucap [F/N]. [M/N] yang sedang membaca buku langsung melihat ke arah sahabatnya yang semangatnya kelewat batas

   [M/N] bukanlah talkative tapi bukan berarti ia tidak memiliki teman hanya saja ia terlalu malu untuk memulai pembicaraan dengan orang lain. Dari beberapa temannya ia hanya memiliki 1 teman dekat yang entah kenapa jadi sahabatnya atau bisa di bilang lebih seperti keluarga.

   Itu juga yang membuat [M/N] tidak gugup saat bicara pada [F/N]. "Game apa?" Tanya [M/N] dan sedikit melirik ke arah  temannya "[F/G]!" (Favorite Game) Ucap [F/N] semangat "ok? Tapi aku harus minta izin dulu pada orang tuaku""tidak masalah! aku bisa menemanimu!" Ucap [F/N] aku hanya mengangguk

~Time Skip~
   Kini [F/N] dan [M/N] sudah sampai di rumah [F/N] dan mereka sudah meminta izin pada orangtua [M/N]. Seperti biasa orangtua  [F/N] menyambutnya dengan hangat "selamat datang [M/N]! Bagaimana harimu di sekolah?" Tanya ibunya [F/N] dengan senyuman.

   [M/N] membalas senyuman ibu [F/N] dan menjawab "Baik kok bu""baguslah, silahkan bersenang-senang anak-anak nanti ibu bawakan snacnya ok?" Belum sempat menjawab [F/N] menarik [M/N] ke kamar.

~Time Skip again~
   Setelah bermain game dan memakan makanan ringan juga meminum coklat hangat yang di buat oleh ibu [F/N] mereka berbincang selama 30 menit. [M/N] melirik ke arah 1 kaset yang aneh ia menanyakannya pada [F/N] tapi ia juga tidak tau kaset apa itu.

   Tidak mau mengambil risiko mereka membuang kaset itu ke tempat sampah di luar rumah. [M/N] pamit pada orangtua [F/N] dan beranjak pulang.

   Saat berjalan menuju rumah ia merasa seperti diawasi dari jarak yang sangat dekat tapi ia abaikan mungkin karena sudah mulai gelap dan tidak ada orang yang lewat ia jadi sedikit paranoid pikirnya dan lanjut berjalan.

   Sesampainya di rumah ia langsung duduk di kasurnya melihat ke arah pintu kamar yang tertutup membuka tasnya agar dapat mengambil botol pill yang berada di dalamnya.

   Saat hendak mengambil botol pill tersebut ia melihat sebuah game. Gamenya sama persis dengan yang ia buang tadi di rumah [F/N].dalam keadaan binggung ia memutuskan untuk memainkan game tersebut.

[M/N] POV
   Sebenarnya ada apa dengan game ini? Aku penasaran dengan isinya. Saat aku ingin menekan tombol start gamenya kakakku membuka pintu kamarku"[M/N] udah pulang? Kok gak ngasih tau sih?" Aku melihat ke arah kakakku "kakak? Maaf.. aku tidak sempat cek hp" ucapku sambil memegang belakang leherku dan tertawa.

   Kakakku hanya tersenyum dan dan mengelengkan kepalanya "baiklah, kalau butuh sesuatu kakak akan berada di kamar kakak" aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

   Setelah kakakku pergi aku langsung memulai gamenya, tidak ada yang terjadi hanya muncul dan monitorku hanya menunjukkan black screen, setelah menunggu beberapa saat layarnya menunjukkan sebuah tulisan.

   Aku membaca tulisan yang berada pada layar monitorku "you shouldn't have done that" tiba-tiba muncul sosok di layar monitorku.

A/N:
Maaf ini lebih pendek dari yang sebelumnya. Author kehabisan ide buat ben TwT

Author akan lebih berusaha untuk buat lebih panjang di next chapter

Who Next?

Why Me? (Creepypasta X Male Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang