Beta

80 8 3
                                    

Harshita Harun Almair perempuan yang sudah dianggap sahabat paling dekat oleh Haura. Mereka duduk dikelas yang sama dan memiliki kesamaan yang begitu banyak. Teman-teman mereka menyapanya dengan sebutan Harshita sedangkan Haura manggilnya dengan sebutan Arshi sama dengan Haura yang di beri nama Ara oleh Harshita.

Harshita mengenal siapapun yang ada dalam lingkup Haura. Termasuk Harraz. Awal mula Harraz memasuki dunia Haura hingga official hingga sekarang.

Dua anak manusia itu menyukai K-pop sekalipun beda fandom. Haura yang pengemar Wannaone dengan sebutan Wannable dan Harshita menyukai BTS dengan sebutan Army.

Mereka sering menyanyikan lagu bersama sekalipun mereka sadar bahwa suara mereka tak ada yang bisa di katakan baik.

Tak jarang mempelajari Hangul tapi Haura tak secerdas Harshita dalam urusan Hangul.

Sikap bar bar mereka jelas memiliki kesamaan. Suara mereka sering kali terdengar memenuhi ruangan PERSONA of science smantree..

🏡🏡🏡

06:32

Sepagi ini Haura sudah berada didalam kelas yang begitu sepi. Dia tak tahu harus melakukan apa dirumah karena dia juga tak merasa nyaman saat dirumahnya.

Membuka ponsel sambil melihat siapa saja yang mengiriminya pesan. Haura selalu membiasakan membiarkan notif WA nya masuk dengan banyak dulu lalu membalasnya.

Dia membalas dari bawah akan tetapi tentu saja yang tersematkan yang ada pada bagian atas dia balas terlebih dahulu. Siapa lagi kalo bukan chat dari salah satu siswa kelas ELSCIONE.

Pesan yang terkirim tak langsung mendapatkan balasan. Haura mendengus, dia yakin sang empunya ponsel masih merengkuh diri didalam selimut karena hari ini hujan datang lebih pagi.

Melihat jam sudah menunjukkan pukul enam lebih 45, Haura memutuskan untuk meneleponnya karena ia yakin jika tak menelpon sekarang maka manusia yang membalas pesannya itu akan telat dan dihukum oleh satpam sekolah lagi.

Drttt drttt drtt

"Huammm. Hallo?"

Mendengar itu, Haura berdecak dan siap untuk mengomel.

"Kamu belum bangun yah?!"

Seketika kesadaran laki-laki itu terkumpul seratus persen. Melihat jam dan matahari yang mulai merangkak menuju tempatnya juga melihat ponsel dan meneliti baik-baik siapa yang menelponnya sepagi ini.

"Engga kok. Aku udah bangun nih, suaraku udah segar kan?"

"Segar! Segar! Mau aku siram? Kamu tuh yah suka banget gadang terus kalo udah kayak gini malah bangun telat. Makanya tuh kalo dikasi tahu yah dengerin!!"

"Iya by ini bangun kok beneran" sahutnya kalem.

"Aku tunggu disekolah yah. Awas aja lewat dari jam tujuh sepuluh menit."

"Iya by iya. Dahh aku mau siap-siap."

"Yaudah cepetan"

"Siap ibu negara laksanakan"

Sambungan telpon terputus, Haura memutuskan untuk menyalakan playlist music kesukaannya. Memejamkan mata.

Menelisik beberapa hal yang terjadi belakangan ini, tentang Harshita yang bisa sefrekuensi dengannya. Tentang Harraz yang bisa terikat dengannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HomeShitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang