cinta butuh perjuangan.

33 7 3
                                    

  Seperti biasanya tiap malam dyta membaca buku dikamar sendirian tak seorang pun yang dapat mengganggunya,jika tidak maka konsentrasinya akan hilang.

   "Dyta..." panggil utari menggedor pintu.

  "Ya,apa?" Saut dyta

  "Gue boleh masuk?"

  "Ya,masuk aja tar"

  "Dyt.katanya lo di ajak kenalan ya sama si manasse?" Tanya utari tersenyum

  "Lo tau darimana?" Tanyanya balik

  "Biasa,abang ipar lo yang cerita ke gue"

  "Owh.emang iya sihh" ucap dyta dengan jujur

  "Wahh beruntung bangett lo"

  "Beruntung apanya?"

  "Diakan cowok terpopuler di sklh" ucap utari bersemangat

  "Biasa aja kalik" bls dyta yg sebenarnya malas jika mendengarkan hal itu.emng dia seganteng apa? Buriq iya.

   "Terus katanya dia minta nomor hp-lo ya?,pasti lo kasihkan..hahaha..iya kan!! " ucap tari sambil tertawa

   "Hahahah,gk" jwb dyta dgn spontan membuat tawa utari berhenti tiba-tiba.

  "Kok gitu?" Tanya utari heran

  "Emang dia siapa?" Balsnya seketika muka utari berubah menjadi manyun

  "Kok mukaknya gitu sihh?" Tanya dyta lagi

  "Gpp,gue keluar dulu" ucap tari kesal beranjak dari kasur.

   "Dasar kutu buku"

   Ntah kenapa malam ini manasse seperti orang yang sangat tidak berguna frustasinya makin menjadi-jadi hanya karna 1 gadis dan itu pun hanya karna tidak diberikan nomor .apa manasse kurang tampan? Tp jika itu benar kenapa masih bnyk wanita yang mengejarnya bahkan mereka rela memberikan apapun yang mereka miliki mungkin termasuk ginjalnya.

    "Gue harus pakek cara apa sihh buat dapetin nomor dia" ucap manasse dlm hati mencoret-coret bagian belakang buku tulisnya
  
   "Apa harus pakek santet?" Klo itu jalan keluar satu-satunya gue lakuin"

  "Gue bisa aja sihh minta nomornya ke utari,tapi lebih enaknya lagi gue nanya sendiri biar kyk kata lee sam.klo gue harus berjuang apapun rintangannya"

   "See" panggil lee sam tiba-tiba nongol ke kamar manasse udah seperrti jailangkung.

   "Lo kenapa ngongong gitu? Buku fisika dibuka.lo niat belajar gk sihh? Atau pelajarannya sulit? Tapi gak mungkin soalnya lo rajanya fisika" ucap lee sam mendekati pria itu di meja belajarnya.

  "Ngocehh mulu lo" ucap manasse singkat dan dingin

  "Lo kenapa sihh?.apa gara-gara anak baru itu?"

   "Menurut lo" tanya manasse memandang pria itu

  "Hmmm.emang kenapa lagi? Lo belum dapat nomornya?" Ucap lee sam.manasse hanya menggeleng pasrah dan kembali tertunduk menyoret-nyoret.

   "Hufftt" dengus lee sam ikut  frustasi menggarut kepalanya.

  "Sabar ya" ucap lee sam menepuk pundak manasse agar dia tetap semangat teruss.

   "Enggak enak emang, yang enak itu..mie instan.oh ya gue baru ingat gue mau belik mie instan tapi malah ke kamar lo" ucap lee sam menepuk jidatnya yang lupa sesuatu hal.

   "Lo mau gk?" Tawar lee sam

  "Gak"

  "Pakek telor?"

IS THIS LOVE💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang