Posko

19 1 0
                                    

Mobil angkutan kami melaju meninggalkan balai desa dipandu motor Bu Ida yang dengan lincah melewati lubang jalanan desa ternyata tak terlalu jauh jarak rumah yang akan kami tempati dengan balai desa. Setelah melewati suasana khas jalanan desa yang dihiasi hamparan sawah dan kebun serta beberapa rumah warga mobil kami menghentikan lajunya tepat di sebuah bangunan PAUD, ternyata kami akan tinggal di sana.

Sangat mengejutkan terlebih bayangan yang kami dapat masih memberi kebingungan bagaimana kami akan tidur dan beraktifitas ditengah kegiatan PAUD saat minggu depan mulai masuk tahun ajaran baru. Setelah melalui diskusi dengan pemilik rumah akhirnya kami sepakat untuk PAUD ini dijadikan POSKO. Mulailah kami menata ruangan dan barang bawaan, mengubah gudang menjadi kamar yang akan ditempati laki-laki. Tempat ini memang banyak membentuk karakter masing-masing di antara kita mulai dari kemandirian, kepedulian, kebersamaan, toleransi, dan tidak mudah mengeluh. Sejatinya setiap daripada kami adalah orang asing yang sebelumnya tidak saling mengenal, membangun chemistry tentu akan menjadi sulit terlebih kami memiliki latar belakang asal daerah, dan jurusan yang berbeda. Kami dituntut cepat melakukan penyesuaian dengan anggota tim maupun dengan masyarakat desa, di sini pelajaran berharga yang kami dapatkan di mana kami bisa berteman lebih dari saudara.

Posko adalah rumah bagi kami, tempat kami berangkat dan pulang selama Program KKN ini. Keseharian kami di posko saat pagi adalah membantu kegiatan PAUD, berbelanja atau memasak untuk sarapan, mandi, dan pergi ke balai desa atau lokasi program. Saat sore biasanya hujan sudah mulai turun mengantar kami pulang kembali ke posko dengan keadaan basah, hingga perlahan membuat rasa dingin menyelinap diantara kita dan kantuk yang semakin menjadi karena lelah sepanjang hari, namun canda tawa dan gurauan mampu menghangatkan dan membuat suasana menjadi hidup. Kelak itulah yang akan kami rindukan, sebuah suasana nyaman dan suasana bahagia.

Tentang EnamWhere stories live. Discover now