Hari pertama sekolah?

21 3 0
                                    

Ada allah yang selaluMenemaniku

Agista Rachel, kini telah terdaftar sebagai siswa baru SMP 1 jayasakti. Ia selalu berharap mempunyai banyak teman, yang akan selalu bercanda riang bersamanya

Dulu di SD, Agista selalu dikenal sebagai murid teladan, pintar, kocak, juga periang yang membuat orang orang selalu tertawa.

Dan perpisahan dirinya dari sekolah asalnya, membuat semua siswa merasa sedih kehilangan seseorang yang selalu didambakan kebadirannya disekolah.

      ****

Kini gista sudah siap dengan pakaian SD nya. Terkadang hatinya merasa sedih, gista merindukan sekolah asalnya. Namun mau bagaimana lagi? semakin sini, hal yang pernah menjadi kesenangan kita bukankah akan terlepas jauh?

Siswa siswa berpakaian merah putih itu kini sedang berbaris rapi. Mereka saling berpegangan tangan, mungkin memang kawan dari sekolah asalnya. Tetapi gista kebingungan saat ia berada dibarisan ke-5, siswa lain yang seangkatan dengan gista banyak yang menyeret dirinya hingga ia kini berada dibarisan belakang dan tersungkur kebawah.

Sakit?mungkin itu yang gista rasakan. Bukan sakit fisiknya, namun batinnya sangat teriris.

Gistapun berdiri tegak kembali, Mulai mendengarkan segala pengumuman yang diucapkan oleh panitia.

Lalu siswa semuanya mulai bubar mencari kelas yang sudah ditentukan pihak sekolah. Gista jadi kebingungan sendiri, rasanya hampa yang kini ia rasakan. Melihat siswa yang tadi bersama entah siapa, malah meninggalkannya dan sekarang ia sendiri

Setelah mengecek setiap daftar nama, gista terdaftar sebagai siswa 7A yang berarti ia termasuk kelas unggulan. Ia tersenyum sekilas

Gistapun masuk kekelasnya, disana belum juga terdapat seorang wanita.  Hanya dirinya, Hanya ada 11lelaki yang sudah masuk.

Rasanya risih ketika ia berada didalam kelas namun hanya dirinya seorang wanita yang berada disana.

            ***

Kini semuanya telah berada dikelas. Gista jadi heran sendiri. Mengapa dikelasnya hanya terdapat 4 wanita dan sisanya semua lelaki. Dan gaya laki laki semua terlihat seperti anak nakal. Gista jdi bergidig sendiri. Ia harus mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Kini murid murid sudah berada dihalaman sekolah sesuai perintah osis. Menurut gista semua osis disini cantik cantik begitupun kakak kelasnya. Hanya beberapa yang tidak namun gista langsung menyadarkan dirinya agar berintropeksi diri sebelum menilai orang lain.

****

Mos yang diadakan sekarang adalah saling mencubit telinga sekeras mungkin. Lalu semua siswa langsung melakukannya sesuai arahan perintah osis.

Namun hanya pada dirinya tidak ada yang mencubit telinga nya. Satupun tidak.

"Kenapa tidak ada yang ke ade?" Tanya salah satu osis kepada gista. Gista langsung mencubit salah satu telinga di sampingnya berharap kesedihannya tadi tak terlihat. Lalu sekilas tersenyum manis kepada osis tersebut.

Mungkin hanya suatu hal spele, tapi rasanya hampa. Kenapa jadi seperti ini, semuanya berbeda.

'Tak apa, aku yakin ada Allah yang selalu menemaniku'batinnya. Dan tak terasa matanya mulai berkaca kaca

want to be consideredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang