"Apa aku sudah membahagiakannya?"
Aku lahir dengan tangis pun Sira pasti bahagia
Mengapa aku ragu akan itu?"Apa aku sudah membanggakannya?"
Melihat aku naik sepeda pun Sira pasti bangga
Kenapa aku ragu akan itu?
(Ibu adalah pembohong yang besar)
Itulah alasan mengapa aku ragu...Paha nya melebihi nyaman nya padmasana
Dikara nya melebihi raja
Mata biru nya, melebihi birunya samudera
Lembut belaian nya melebihi sutra.Ocehan nya, aku benci itu
Senda nya , aku suka itu
Gurau nya, tiada membuat ku tertawa
Senyum nya terlalu tersirat, apa maknanya?Kala nanti...
Padmasana akan merapuh
Dikara nya, masih diam dalam kalbu
Mata biru nya, mulai memudar
Lembut belaian nya, tersendat urat.Kala nanti...
Ocehan nya, berubah keluhan, aku sedih bu
Senda nya sudah tiada, aku tak suka itu
Gurau nya, berubah jadi nasihat, jangan begitu bu
Senyum nya, aku mulai paham apa itu maknanya.Kala nanti..
Raga akan membeku, terdiam terpaku
Kalbu tiada henti sedan sedu
Padmasana akan rubuh, dimakan waktu
Dikara nya hanya tinggal dalam kalbu.Kala nanti...
pasti terjadi, tapi jangan terlalu dini
Aku ingin membuatnya bahagia
Aku ingin membuatnya bangga
Aku ingin membuatnya tertawa
Walau kutahu semua yang aku telah lakukan Sira pasti bahagia, bangga, dan tertawa."SUDAH CUKUP TENTANG HUBUNGAN FANA, PIKIRKAN IBUMU,!!!
APA HARUS MENUNGGU HARI IBU, ATAU HARUS MENUNGGU SIRA SAKIT, BARU KALIAN PEDULI?, HARUS MENUNGGU SIRA TIADA, BARU KALIAN MENANGIS?"Ibuku...
21-02-20
KAMU SEDANG MEMBACA
Semu
PoésieSebuah syair yang melewati kepala ini begitu saja, dan ditulis oleh tangan kotor yang penuh dosa. Berharap bisa membagi dosa yang aku miliki, kepada para pembaca. Sehingga terciptalah suatu hubungan saling menguntungkan, atau bisa disebut "simbiosi...