l am ( not ) perfect |01|Leonard Dewa pradipta

453 17 1
                                    

Sesosok laki - laki berpostur gagah dan sangat tampan berjalan menyusuri  lorong kelas dengan wajah yang tidak bisa didefinisikan  .

Seakan mempunyai aura magis sosok itu disegani oleh semua siswa maupun guru yang ada di sini . Entah apa yang merasuki mereka hingga memberikan gelar untuk dia dengan  sebutan devil.

" Dewa , tungguin gue woy " teriak sosok lain membuat  aura kelam yang di keluarkan Dewa menghilang seketika. 

Dengan wajah dingin Dewa berjalan tanpa memperdulikan teriakkan dari si pelaku  yang sangat menganggu suasana .

"  lo budek ?? Pantes dari tadi tuh cowok manggilin nama lo tapi lo diem , sayang banget ya ganteng - ganteng tapi budek "

Semua orang yang berada di lorong kelas 11 diam membisu akibat tingkah polos seorang gadis yang berani mengatai  Dewa di hadapannya secara langsung .

Tanpa menjawab pertanyaan gadis yang berada di hadapannya .  Dewa pergi menuju ke arah  perpustakaan  .

Dewa hanya malas untuk meladeni sosok itu . Buang - buang waktu dan sangat melelahkan .

Setelah bergelayut dengan pikirannya Dewa duduk di kursi pojok samping jendela tak lupa ada sebuah buku yang akan menemani Dewa untuk saat ini  .

Buku tebal serta  mempunyai cover sampul bewarna coklat menjadi hobi yang sangat di tekuni Dewa .

Judul ensiklopedia  membuat Dewa sangat fokus pada cerita inti buku ini .

Tanpa di sadari oleh Dewa perpustakaan ini di penuhi oleh kaum hawa , secara diam- diam mereka memotret dan merekam kegiatan Dewa untuk diunggah di instastory instagram .

Tampan,  pendiam , dingin , pintar menjadi poin tambahan dari dalam diri Dewa , tetapi entah kenapa ?? Dewa mempunyai gelar dengan  artian iblis .

Bukan the good student  atau anak emas . Dan bagaimana jika Dewa mendengar gelar yang di sematkan untuknya,  apakah dia akan tetap diam sepeti yang dia lakukan saat ini?? Atau dia akan berubah menjadi monster yang amat menakutkan .

Sosok lain tiba di hadapan dewa dengan deru nafas yang tidak beraturan.  Tanpa Dewa melihat itu sudah pasti dia mengenalinya .

Tidak ada yang bisa berteman dengan Dewa lebih dari satu hari bahkan satu jam pun .  Kecuali sosok ini. 

" wa , lo jahat sama gue !! Lo tinggalin gue sendirian sampai pipi gue di jadiin lalapan sama tuh fansbase lo !!"

Dewa melihat ke arah pipi kanan sesosok yang bernama   Zeus Aldebaran , terlihat bekas kecupan yang amat merah di pipi bagian kanan maupun kiri. 

" enak ?? " tanya Dewa dengan gamblang membuat Zeus mendengus kesal .

" sekate-kate banget lo!! , btw enak sih tapi sebagai cowok harga diri gue diinjak sama fans lo , untung bibir gue  masih selamet kalau gak semua fans lo gue bunuh !! "

" oh "

Dengan kesal Zeus menjitak kening Dewa dengan keras.  Bayangkan saja Zeus bercerita dari alphabet A sampai Z dengan gampangnya Dewa hanya menjawab ' oh ' .

" sakit kan ?? Tapi masih sakit lihat pacar gue kenalin selingkuhnya di depan gue "

Dewa menghela nafas panjang,  mungkin  Dewa fikir akan  beristirahat dengan  tenang nyatanya dugaannya salah . Masih ada Zeus yang selalu curhat kepada Dewa meskipun kalimat solusi tidak pernah terucap dari bibir Dewa .

"Terus ??" Akhirnya jam istirahat digunakan Dewa untuk mendengarkan curhatan Zeus .

▫️▫️▫️▪️▪️▪️

Suasana kelas saat sang guru mapel
Datang mendadak senyap tak ada yang mau membuka suara ataupun bergerak sedikit pun dari bangku .

Tetapi berbeda dengan Dewa , dia masih asik dengan buku yang setiap mampu menemaninya .

Suara gesekan kursi serta lantai membuat seisi ruangan ini mengarahkan pandangannya ke arah Dewa dengan tatapan kasihan belas kasihan  .

Tanpa memperdulikan suasana Dewa pergi dari kelas menuju tempat yang sudah membuatnya betah.  Tidak seperti di dalam kelas yang amat membuatnya tidak betah . Sementara itu sang guru tidak berniat untuk  melarang Dewa pergi .

Dewa berjalan dengan santai  sambil memasukkan tangannya ke kantong celana , suara peluit mengisi soundtrack  kesunyian ini .

Sebuah bola mendarat cantik di depan kaki Dewa , saat ingin mengambil bola itu  Dewa kalah cepat dengan seorang gadis yang sudah duduk di hadapannya . 

Jika di liat dari agel lain terlihat gadis itu bersimpuh di hadapan Dewa .

Merasa sudah terbiasa dengan situasi ini Dewa pergi sebelum mencapai ujug pinggir lapangan , suara merdu gadis itu  membuat Dewa terdiam di tempat. 

" maaf ya kak " setelah mendengar suara gadis itu Dewa bergerak cepat menghentikan langkah gadis itu untuk pergi menjauh . 

Raut wajah gadis itu tampak banyak tanda tanya,  tanpa instruksi Dewa memeluk gadis itu .

" mine " ucap Dewa di telinga  kiri gadis itu .

Setelah cukup lama memeluk gadis itu,  Dewa pergi meninggalkan gadis itu yang masih berdiri kaku akibat serangan yang di lakukan oleh Dewa .

Dewa pergi menjauh dan menempatkan dirinya di posisi yang sangat jelas , bisa  melihat semua kegiatan  yang ada di lapangan sana . 

Dewa tersenyum kecil akibat tingkah  laku gadisnya yang sangat menggemaskan di mata Dewa .

Di sana gadis itu menangkap bola dengan tangannya meskipun sepele tapi ini permainan sepak bola , gadis itu bukan penjaga gawang .

Akibat tingkah gadis itu,  tendangan penalti di hadiahkan untuk lawan .

Pergantian permainan pun di lakukan gadis itu digantikan oleh pemain yang lebih bisa dan jago  .

Dengan wajah lesu gadis itu menjauh dan duduk di bawah pohon rindang,  lumayan jauh dengan  lapangan .

Melihat itu Dewa membeli air mineral di kantin lalu menghampiri gadis itu , dengan gerakan pelan Dewa menyentuh pelan bahu gadis  itu. 

Dengan cepat gadis itu menoleh ke arah Dewa , terdapat binar kebahagiaan yang terpancar  si mata gadis itu saat melihat sebotol air mineral yang di genggam oleh Dewa .

Melihat itu Dewa menyodorkan botol ke arah gadis itu dengan sekali teguk air dalam botol sudah  raib tak tersisa .

" nama ?? " tanya Dewa .

" nama siapa?? Oh nama kakak jelas dong aku tau nana kakak Dewa kan "
Gadis itu menjawab dengan sambil  mengucir rambutnya. 

Dewa terpana untuk beberapa saat . Dan kesadarannya kembali " nama lo ?? "

Gadis itu manggut - manggut tanda mengerti " nama aku Raylia Zaphire "

Dewa tersenyum untuk pertama kalinya,  setelah mengetahui nama yang didaulat oleh Dewa saat ini sebagai pacarnya.  Dewa pergi sambil melambaikan tangannya ke arah Ray .

Tak ada kata terucap  yang  mampu membuat Dewa menyanggupi semua keputusan bodohnya. 

Ada banyak gadis yang mengincar dirinya tapi Dewa memilih Raylia Zaphire untuk saat ini dan selamanya .

Jika ada yang memisahkan Raylia dengan Dewa maka Dewa dirilah yang akan menyingkirkanya dari bumi ini. 

_________

TBC

I Am ( Not ) Perfect ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang