England

51 7 0
                                    


Author POV

Londonn!

Jerit wanita asing yang baru memijakkan kakinya di London, ia berjingkrak-jingkrak seakan telah mendapat uang kaget di salah satu acara televisi di indonesia. Semua orang terpukau dengan parasnya yang cantik bagaikan dewi tetapi gila dengan semua tingkah lakunya.

Maddy memesan taxi dan melaju menyusuri kota London di malam hari, ia sudah jetlag karena terbang di udara selama beberapa jam. Maddy mengeluarkan uangnya untuk membayar taxi karena dia sudah menukar uangnya di indonesia, tentunya itu bukan uang milik maddy melainkan biaya dari pemerintah.

Maddy melayangkan tangannya di udara sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya dikira nya dia lagi di indo kali ya. Nene yang lewat di depan maddy pun menghampirinya dan menyentuh dahi maddy

"hey are you okay? I think you should go to the hospital" Maddy terkejut dengan perkataan nene tersebut. Maddy menggeleng dan langsung membantahnya "no grandma i'm just happy" perempuan paruh baya itu hanya mengangguk dan tersenyum manis.

Maddy sudah sangat fasih berbahasa inggris dan jangan salah lagi dia juga bisa berbahasa jerman, mandarin, dan tentunya bahasa indonesia. Maddy memasuki kamar asramanya dan mulai membereskan barang, ia mulai menatanya dan tidak lupa dengan foto ibunya dan maddy saat acara graduated di depan rumahnya.

Maddy harus tidur sekarang karena besok dia akan mengikuti tour pertamanya dan ia ingin sekali melihat seluk beluk kampus ini.

--

Maddy bangun dengan rambut yang berantakan dan pulau dimana-mana, ia pun segera mandi bebek tentunya, karena ia sudah terlambat dari jadwal yang sudah ditentukan. Memakai baju acak dan langsung memasuki universitas tersebut. Maddy duduk dengan lelaki yang menurut nya aneh tapi nyata ia memiliki postur bak dewa yunani yang sial nya suka mengunyah permen karet.

Tim pemandu sudah datang, ia dan yang lainnya mengelilingi kampus dengan penuh semangat. Dan tak lupa ia juga sering mengambil beberapa foto untuk dikirimkan ke ibunya nanti. Selesai dengan acara pengenalan kampus mr jhonson memberikan istirahat.

Maddy mengeluarkan ponselnya dan menelfon ibunya

"Hallo maa, aku sekarang lagi ada di lapangan kampus nih. Mama liat kan ini luas banget lohh" maddy memutar mutar kameranya yang membuat nya menjadi tontonan pria asing itu.

Istirahat telah selesai dan seluruh mahasiswa baru disini disuruh untuk mengikuti kelas pertamanya. Maddy memasuki kelas dengan perasaan yang tidak bisa diartikan

Ia mendudukan bokong indahnya di salah satu kursi di paling tengah karena ia tidak mau memilih kursi di paling depan karena itu sangat tidak nyaman.

Saat dosen datang dan ia sudah terpaku dengan sesosok pria yang tadi duduk disampingnya, pria itu menggembungkan mulutnya saat meniup permen karet.

Sang dosen mulai mengabsen siswa nya satu persatu, kemudian giliran nama maddy lah yang di panggil.

Semua siswa langsung bertatapan dan saling menunjuk siapa maddy ini. Dosen memberikan waktu 10 detik untuk mengulangi namanya sekali lagi, maddy sontak berteriak dan pria yang disampingnya nya menoleh dan membuat bubble gum meletus di depan muka maddy. Semua tertawa karena tingkah laku maddy ia langsung izin ke toilet untuk membersihkan kekacauan di wajahnya.

Maddy bergumam dengan tangannya yang mengepal "masih pagi aja udah dapat musibah gimana nanti sampai siang?" Ujar maddy. Ia tidak menyangka bahwa pria aneh tadi mengikutinya dari belakang. Pria itu sempat tertawa kecil dengan sikap maddy.

Maddy pun keluar dari toilet dan terkejut melihat apa yang dilihatnya, pria itu pun juga ikut terkejut karena melihat olesan lipstik maddy yang berantakan bagaikan joker tapi versi wanita.

Maddy pun masuk kedalam toilet dan merapikan ulang tatanan riasnya, si pria masih setia menunggunya sampai dia meminta maaf atas sikapnya. Maddy yang keluar dengan celingak-celinguk membuat si pria ini menggeleng heran, ko ada ya cewe kaya gini batin si pria

"Eh lu ngapain disitu gue disini kali" saat ingin menengok si pria membuat wajahnya menjadi sangat jelek dan membuat maddy kaget dan segera pergi ke kelasnnya.

"Woi! Gue dicuekin nih, gue kan belum minta maaf" maddy tetap mengabaikannya dan langsung membaca sumpah serapah dari ibunya untuk mengusir kesialan.

"Aku terpaku melihat karya ciptaanmu tuhan" batin pria itu bilang dia akan mendapatkan maddy walau bagaimanapun caranya.

Maddy mengetuk pintu ruangan dan sontak yang didalam kelas mengarah kearahnya, maddy tertunduk malu dan langsung duduk di bangku nya. Dosen itu mengernyit dan memanggil maddy untuk memperkenalkan diri, maddy maju kedepan dengan percaya diri walau sebelumnya ia merasa malu dengan tingkahnya.

"Emmm,emmm hai namaku maddy russell aku murid yang mendapat beasiswa, aku dari indonesia dan salam kenal untuk semua" maddy menampilkan senyum termanis selama hidupnya, bahkan sang guru pun sempat melirik nya dan mengangguk-angguk kepalanya.

Tiba-tiba pintu kelas terbuka dan menampilkan lelaki tadi yang sudah membuat nya malu.

"Excusme mr boleh saya memotong?" ucap si pria tampan itu, belum sempat dosennya memberi persetujuan ia sudah memotongnya. "Wait gue itu gaktau nama lu siapa jadi, bisa ulang kan buat gue?" Maddy melihat pria itu dengan tatapan jijik maddy menengokan kepala nya kebelakang dan seakan-akan dia ingin muntah, padahal tidak.

Maddy berdoa semoga dosennya itu tidak menyetujui si pria keparat ini, dosen pun bilang namanya maddy. Dan si pria itu pura-pura tidak mendengarnya dan mengatakan hah! Siapa? Teman sekelasnya pun jengkel dan meneriaki di depan telinganya, NAMANYA Maddy Russell Lola! Si pria itupun menutup kupingnya rapat karena sakit mendengar teriakan tersebut membuat gendang telinganya jedak jeduk, setiap ada kamu hehehe.

Maddy POV

Benar-benar si pria keparat tadi dia menjengkelkan sekali aku sudah muak dirayu olehnya, saat aku memakan makanan ku di cafetaria, 2 wanita mulai duduk di sampingku dan menatapku dengan senyum. Aku mengernyit heran dan memberhentikan kegiatan makan ku.

"Ada apa?" Tanya ku mereka berdua hanya menatapku dengan senyum dan mengatakan "kau mirip sekali dengan adik kami" aku membelalakkan mataku tak percaya masa iya aku mirip dengan adiknya. "Tidak aku tidak mirip dengan adik kalian" mereka berdua hanya mengangkat bahu dan melenggang pergi dari tempatku.

"Jangan hiraukan mereka, mereka memang sedikit gila" aku merasakan bahu ku di tepuk dengan seseorang dan brengsek dia pria yang tadi aku bicarakan. Aku memelototinya dan mengusirnya dari tempat ku dia hanya mengadu kesakitan saat tangannya ku pukuli dan kusiram dia dengan air mineral ku. Semua menatap ku dengan tatapan kaget, aku mengernyit mengapa keliatan kaget aku hanya menyiramnya dengan air bukan menyiramnya dari bahan kimia yang di lab. Batin ku mengaduh dan secara bersamaan aku di tampar oleh seorang wanita.

Plak!!!

"What the.. apa maksud lo kenapa lo nampar gue, emang gue punya salah sama lo?" Aku membela diriku sendiri tapi pria bodoh di sampingku tetap diam dan menenangkan sang wanita nya itu.

Sang wanita itu pergi meninggalkan ku dengan si pria bodoh tadi, aku mengumpat berulang kali dan pergi entah kemana aku menangis sejadi-jadinya dan menenggelamkan muka ku kepada lutut ku yang terkatup rapat. Ibu aku rapuh disini bisakah aku pulang.

--

Kelas sudah selesai dari 2 jam lalu tapi aku masih duduk di kelasku dan menatap kosong ke depan, aku sangat terkejut melihat 2 wanita tadi yang mengaku aku sebagai adiknya. Mereka hanya melihat ku dan membisikan satu sama lain dasar adik kaka yang aneh.

" Kathlyn" ujar nya sambil menjabat tangan ku aku hanya mengangguk menunggu giliran ku memperkenalkan diri. "Angelina" sapa yang satunya "maddy" senyum kecut yang aku tampakkan.

"Maddy mau kah kau kita perkenalkan dengan dunia kami?" Aku mengernyit heran dan menghentak-hentak pulpen yang ku genggam. "Kemana? Sudah sore aku harus belajar" ucapku dan mereka mengerti dan langsung meninggalkan ku. Tapi ku pikir boleh juga ajakannya aku kan belum tahu isi kota ini.

Aku mengejarnya dengan nafasku yang berat akibat berlari maraton, "stop i coming" ia mengangguk antusias dan menarik ku sampai ketempat parkiran.

Ini untuk keduanya ya gais
sorry kalo tijel typo berhamburan

ALEXANDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang