PART 3

656 71 3
                                    

*****R.O.S.E*****

Vote sebelum dibaca

Happy Reading

Kota yang tenang, sore yang memberi ruang untuk manusia berleha-leha setelah seharian penuh menyiksa tubuh dan juga otak untuk bekerja. Waktu yang selalu ditunggu setiap insan manusia untuk menyudahi penyiksaan seharian itu. Kecuali Seohyun.

Wanita itu menyudahi pekerjaannya di kantor, namun melanjutkannya di sebuah cafe yang dilewatinya untuk kembali ke rumah. Dipilihnya untuk di sana demi mendapatkan segelas caramel coffee dan juga cake red velvet kesukaannya.

Melewati sore dengan bersantai sambil bekerja. Dia perlu menyelesaikan pekerjaannya yang esok hari harus selesai. Lebih tepatnya Seohyun sedang ingin menghindari kemungkinan Kyuhyun akan mendatangi kediamannya lagi dan justru menghilangkan mood Seohyun bekerja.

Belakangan ini pria itu selalu datang dimana dan kapan saja. Dan Seohyun membenci itu.

Kemeja biru laut yang dikenakannya sudah digulungnya di bagian pergelangan tangannya. Jemarinya sesekali mengetik di atas keyboard macbooknya, sesekali juga membaca pada hardcopy yang ada di atas meja.

Wanita itu terlihat serius dengan pekerjaannya dan juga serius dengan musik yang didengarnya melalui earphone di telinganya. Tipe wanita yang mampu mengabaikan sekeliling jika sudah fokus pada pekerjaan, terutama jika pekerjaan itu sepenting saat ini.

"Kita habisi bajingan ini"

"Pastikan wanita sialan itu membayar lebih dari seharusnya"

"Tanganku sudah tidak bisa menunggu untuk mematahkan kakinya"

"Wanita seperti dia tidak pantas hidup di dunia yang kita tinggali"

Percakapan-percakapan kebencian dan rencana kejahatan itu sudah tidak lagi bisa didengar Seohyun. Jikapun didengarnya, Seohyun mungkin sudah terbiasa dengan itu setelah beberapa bulan ini.

Wanita itu masih fokus pada layar macbook sambil sesekali meneguk kopinya di atas meja. Tidak tahu sekaligus tidak mau tahu tentang apapun yang dilakukan dan dibicarakan oleh sekumpulan gadis muda yang duduk di belakang mejanya.

Gadis-gadis itu menunjukkan ekspresi marah di belakang Seohyun. Ketidaksukaan atas Seohyun semakin memuncak sejak beberapa minggu lalu wanita itu memposting sebuah foto di akun media sosialnya bersama dengan seseorang yang semua orang tahu sebagai Cho Kyuhyun.

Tidak cukup memberikan komentar negatif dan juga bullyan terhadap Seohyun yang memang saat itu dilarang mematikan kolom komentar, sepertinya remaja-remaja labil itu masih harus memberi Seohyun pelajaran secara langsung.

Tidak heran, mereka sampai mencari tahu segala informasi tentang Seohyun. Dimana wanita itu tinggal, dan dimana wanita itu bekerja. Sampai pada titik ini, mereka mengikuti Seohyun sejak dari kantornya.

Momen sangat baik pada mereka, karena Seohyun terlihat sendiri dan di tempat yang tidak cukup ramai. Lima orang remaja itu akhirnya berjalan ke arah Seohyun. Berdiri di sisi kursi yang diduduki Seohyun yang belum terlihat terganggu.

"Ya, gadis tua"

Gadis-gadis muda itu mengetuk meja Seohyun dengan keras. Wajah mereka terlihat kian marah karena tidak ada respon Seohyun seperti yang mereka harapkan. Seohyun bahkan tidak menoleh dari layar.

"Akan ku buat dia mendengar"

Marah gadis yang lain. Tangan nakal itu meraih gelas kopi Seohyun dan tiba-tiba saja menyiram layar macbook Seohyun.

R.O.S.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang