3.Rajin pangkal pandai

986 186 21
                                    

Dikelas MIPA 1 sedang heboh-hebohnya, karena pengumuman bahwasanya Senin mereka akan melaksanakan ujian semester untuk kenaikan kelas.

"Saya harap kalian belajar yang rajin dirumah agar mendapatkan nilai yang terbaik dan mendapatkan ranking," ujar buk Elen.

Lalu buk Elen keluar dari ruangan kelas usai menjelaskan mengenai ujian yang akan dilaksanakan hari Senin.

"Feeling gue nih mengatakan pasti Sarah nih yang juara satu, secara otak dia itu pintar, dari TK sampai SMA dapat ranking mulu," ujar Intan memuji Sarah.

Sarah yang mendengar namanya disebutkan menoleh, " gue?" tanya Sarah.

"Iya, tanpa lo belajar sekalipun pasti otak lo bisa ngejawab ujian," timpal Intan.

"Oh jelas dong, lo lihat aja entar gue gak belajar, gue pastiin gue yang bakal dapat ranking satu dikelas ini," ucap Sarah sombong.

"Yoi girls, gausah belajar!, lo udah pintar kok," ujar Intan memberi pengaruh buruk pada Sarah.

Mata Sarah menangkap kegiatan Cindy yang sedang belajar dengan seriusnya, Sarah menghampiri Cindy.

"Ngapain Cin?" tanya Sarah berbasa-basi.

"Belajar untuk ujian," jawab Cindy seadanya.

"Cielah sok rajin lu Cin, capek-capek banget lo belajar toh juara satunya entar gue lagi," ujar Sarah sombong.

"Gue hanya mau berusaha siapa tau gue bisa menggantikan posisi lo," ujar Cindy tetap fokus pada belajarnya.

"Hahaha,ngelawak lu? Sia-sia deh lo belajar, mending nih lo ikutin gue, santai-santai aja semua udah diluar kepala gue semua," ujar Sarah sombong.

"Iya terserah lo, jangan ganggu gue belajar, kalau lo gamau belajar,"" ujar Cindy datar.

Yap.. Cindy bukanlah anak pintar tapi dia sangat rajin, rajin kesekolah tepat waktu, rajin ngerjain pr, rajin belajar walau otaknya tak sepintar Sarah namun jika dia belajar dengan sungguh-sungguh siapa yang tau?

Sudah seminggu berlalu mereka melaksanakan  ujian semester dan kini telah usai, sekarang tinggal menunggu pembagiannya nilai atau yang disebut pembagian raport.

Semua siswa-siswi deg-degan dengan nilainya, ada yang takut tidak naik kelas, ada yang takut nilainya turun ada yang takut rankingnya menurun dan ketakutan lainnya.

"Baiklah ibu akan mengumumkan Ranking pertama dikelas ini," ucap buk Elen.

"Ranking pertama adalah----" buk Elen menggantung kalimatnya agar murid semakin penasaran.

"Pasti gue nih, gue yakin banget," ujar Sarah.

"Gue yakin Sarah ranking satu, sangatlah yakin," pungkas Intan menyakinkan.

"Cindy Laurencia." Buk Elen melanjutkan kalimatnya.

Semua siswa-siswi kelas MIPA 1 bertepuk tangan, baru kali ini ada yang bisa mengalahkan seorang Sarah.

"Kok bukan saya buk?" tanya Sarah.

"Peringkat kamu menurun Sarah, kamu kurang belajar, kamu mendapat Ranking 3 semester ini,"  tutur Buk Elen.

Sarah yang mendengar peringkatnya menurun kecewa, ini salah dirinya sendiri yang sombong, walaupun sudah pintar tapi kita perlu menambah ilmu agar wawasan bertambah luas.

"Congrast," ucap Sarah pada Cindy.

"Thanks,"

"Gue minta maaf soal kemarin, sekarang gue paham bahwa yang  rajin itu pangkal pandai," ujar Sarah.

"Iya itu kamu tau, belajarlah!, Selagi yang lain masih tertidur," ujar Cindy.

Pesan moral: jangan sombong dengan kepintaranmu, INGAT sukses itu bukan untuk orang pintar, namun untuk orang yang mau mencoba dan terus berusaha.

"Ilmu bisa mengubah dunia dengan kecerdasan dan mampu merusak dunia  dengan kesembongan."

Kumpulan Cerpen MotivasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang