Private Matters ✔

10.1K 623 135
                                    

2020.Feb.22

Cerita ini pernah saya publish di situs lain, dengan tokoh lain dalam
bahasa inggris. Which means this is a re-upload :)

Warning : an adult content, please be wise 🔞☻

Yibo terbagun dari mimpi erotisnya dengan nafas terengah dan sisa kenikmatan dalam bagian mimpi itu masih berenang dalam tubuhnya. Dapat diingatnya sebagian dari mimpinya, sesuatu yang bersangkutan dengan nama seseorang. Xiao Zhan dengan seragam sekolah dan beberapa adegan panas yang, uhuukkk yang melelahkan? Yibo melirik jam wekernya, dia masih bisa tidur beberapa menit lagi sebelum alarmnya berbunyi. Tapi rasa basah dan tidak nyaman di celana tidurnya membuat Yibo memilih segera bangun dan mandi. Di lemparkannya selimut lalu segera dirinya meraih handuk dan menuju bathroom, bersiap untuk sekolah.

Suara merdu sang Mama membuat Yibo segera mengakhiri mandi kilat dan membasuh surai coklatnya, dengan segera mengenakan seragam sekolah lalu mematutkan dirinya didepan cermin. Dia tidak yakin menyukai bayangan dalam cermin itu sekarang. Surai coklatnya rapi seperti biasa, hanya saja Yibo tak begitu senang dengan seragamnya. "Cckk kenapa aku harus masuk sekolah swasta. Tak bisakah Mama mendaftarkan ku di sekolah umum. Aku hanya ingin memakai bajuku yang biasa ke sekolah." Gerutunya.
Seragamnya terdiri dari kemeja putih dengan blazer marron gelap, celana panjang bahan kain warna hitam, dan jangan lupakan dasi dengan logo sekolahnya 'BJYX Valley High"
Yibo menghela nafas, tak ada gunanya meruntuki bentuk seragam sekolahnya. Yibo hanya perlu satu semester lagi sebelum lulus. Di ambilnya tas dan ponselnya, sebelum keluar dari kamar.

"Yibo, dear!" Suara Mamamya memanggil dari arah kitchen. "Sarapanlah dulu sebelum berangkat."

Kakinya melangkah menuju dapur, Yibo mengambil beberapa roti dan segelas jus jeruk. Sambil duduk dan mengunyah pelan rotinya, Yibo memperhatikan Mamanya yang sudah rapi dengan baju kerjanya.

"Menu makan malam nanti apa Ma?"

"Oh, astaga. Mama lupa bilang padamu." Sang Mama memutar tubuhnya menghadap Yibo. "Mama dan Papa ada pekerjaan diluar kota. Tak apakan kau sendiri dirumah? Jika kau mau, kau bisa mengundang Haikuan atau Yu cen untuk menginap."

"Ma, aku sudah 18 tahun. Aku bisa masak tanpa membakar dapur. Jangan khawatir" Yibo meringis nakal. "Lain kali jika mau pergi, Mama bisa bilang lebih awal. Setidaknya aku dan teman-teman ku bisa megadakan pesta disini."

"Wang Yibo! Jika kau berani mengadakan pesta dirumah ini, ku pastikan kau akan dihukum sampai hari kelulusan!" Mamanya melempari Yibo dengan tatapan marah. "Jika kau perlu sesuatu, telfon kami. Papa dan Mama akan pergi nanti siang dan pulang Senin depan. Kau sendiri selama weekend. Mama mohon jangan menghancurkan rumah selama kami tidak ada!"

Yibo tak bisa menahan tawanya melihat sang Mama. Di yakinkan nya lagi kalau rumah mereka akan tetap utuh sampai hari Senin nanti. Selesai dengan sarapannya, Yibo berlari keluar rumah menuju garasi.
Yibo tiba di sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. Kakinya melangkah menuju kelasnya. Begitu Yibo duduk dibangkunya, Xiao Zhan juga berjalan masuk ke dalam kelas. Yibo langsung teringat dengan mimpinya tadi pagi dan merasakan ada yang bergerak ditubuh bagian bawahnya.

'Kumohon jangan sekarang.' Yibo merapalkan do'a itu berulang-ulang saat Xiao Zhan melewati bangkunya. Seperti biasanya, Xiao Zhan terlihat manis dengan seragam sekolahnya, rambut hitamnya yang di kucir tinggi dengan beberapa helai yang keluar dan tidak rapi membungkus wajahnya yang cute. Bagi Yibo itu adalah pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Dan Xiao Zhan melempar senyum ke arah Yibo sebelum duduk di kursinya.

 Dan Xiao Zhan melempar senyum ke arah Yibo sebelum duduk di kursinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Private Matters ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang