2

24 3 1
                                    

Enjoy guys!! Don't forget vote and comment!❤️❤️
.
.
.
Aera hanya terduduk diam tanpa mau menghiraukan laki-laki di hadapannya dan lebih memilih membuka ponselnya.
"Lo yang tadi nabrak gw ya?"

"Gatau"

"Itu gapapa tadi jidatnya?"

"Hmmm"
Aera menjawab tanpa melihat pria bernama Yuta yang tadi pagi ia tabrak itu. Sejujurnya jantung Aera sedikit berdebar, bukan berdebar karena Yuta yang tampan, tapi ia sedang menahan rasa takutnya dan mencoba mengalihkan pikirannya. Tak lama kemudian Kaila datang membawa nampan berisi makanan dan ia menyadari situasi di hadapannya tidak bagus.
"Mas nya siapa ya?" Tanya kaila sedikit hati hati

"Gw yuta, tadi pagi temen lo ini nabrak gw."

"Oh.. terus?"

"Ya gw cuman nanyain aja ini temen lu gapapa kan? Tadi jidat dia kebentur soalnya."
Aera yang sedang duduk hanya bisa bungkam seribu bahasa. Di tambah lagi posisi Yuta yang berdiri di sebelahnya sambil menahan kedua tangan di atas meja makan membuat Aera merasa tidak nyaman. Aera tidak mau mengeluarkan suara sedikit pun dan lebih memilih Kaila yang menjawab segala pertanyaan Yuta.
Aera menyikut sedikit pergelangan Kaila dan memberi isyarat untuk cepat-cepat menyuruh Yuta pergi dari hadapannya. Kaila hanya mengangguk pada Aera dan mengerti kalau Aera sudah tidak tahan.
"Mas temen saya udah gapapa, masnya bisa permisi dulu? Kita mau makan nih."

"Gw gaboleh gabung disini?"

"Aduh mas-" belum selesai Kaila berbicara tiba tiba ucapannya terpotong ketika Johnny muncul di hadapan mereka bertiga dan Johnny terlihat sedikit terengah-engah seperti habis berlari. Johnny pun memegang pundak Yuta dan sontak membuat Yuta sedikit bingung dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
"Gw Johnny, nyari tempat duduk ya? Duduk bareng gw sama temen-temen gw aja."

"Gw yuta, gausah gw duduk sini aja." Jawab Yuta sedikit bingung

"Udah jangan di sini tempat cewek, emang masnya mau dikira cewek duduk disini?"

"Ya engga lah."

"Nah yaudah duduk bareng gw aja di sebelah sana tuh." Ucap Johnny sambil menunjuk tempat duduknya bersama teman-temannya itu.

"Yaudah deh gw duduk bareng lo pada."

"Nah gitu dong masnya."

"Saya Yuta, bukan ikan mas." Jawab Yuta sedikit kesal dan perlahan mengikuti Johnny yang mulai berjalan menuju bangkunya. Belum terlalu jauh ia menengok kearah Aera sambil memberikan jempol dan kedipan mata.
Aera hanya mengangguk tersenyum pada Johnny yang datang tepat pada waktunya.
"Fyuhhhh"

"Tarik napas yang dalem ra." Ucap Kaila

"Iya nih gw lagi tarik napas."

"Nih tissue lu agak keringet dingin gitu ampe pucet tau."

"Separah itu ya gw? Lebay ya kai?"

"Hush! Apaansih jangan mulai deh ra.. udah tuh makan baksonya sama teh manisnya."

"Hehe makasih Kaila sayang." Ucap Aera sambil tersenyum manis lalu sedikit menyenderkan kepalanya pada pundak Kaila. Mereka pun mulai menyantap makan siang mereka dengan lahap. Sementara itu Aera sibuk dengan pikirannya sendiri. Ia masih bingung bagaimana Johnny bisa tahu keberadaannya? Sedangkan jarak tempat duduk mereka cukup jauh. Maka dari itu Aera hanya bisa mengandalkan dua laki-laki dalam hidupmu, ayahnya dan Johnny. Aera sendiri sudah mencoba menghilangkan traumanya, namun sangat sulit sampai-sampai ia suka menangis sendiri di kamarnya.

************

Kini Aera sedang menunggu Johnny di parkiran kampus sambil menyenderkan tubuhnya pada mobil Johnny. Beberapa kali ia menengok pada jam tangan di lengan kirinya, menunggu Johnny yang belum datang juga dan akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan.

CHINGUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang