Hongjoong dan Seonghwa keluar dari ruang rapat setelah memperbaiki penampilan mereka. Mereka berjalan biasa agar tak ada satupun pegawai kantor Hongjoong yang curiga pada mereka.
Seonghwa berjalan dengan jarak sekitar beberapa langkah dibelakang Hongjoong. Membuat Hongjoong ingin menarik Seonghwa kesampingnya. Tapi ia ingat kalau ia masih berada dikantor.
Sesampainya diparkiran, Hongjoong membukakan pintu untuk Seonghwa masuk. Dengan ragu Seonghwa mendudukkan dirinya di kursi penumpang.
Dengan tenang Hongjoong mengendarai mobil Lamborghini Veneno nya. Seonghwa hanya bisa memandang keluar jendela mobil.
Hongjoong berhenti saat lampu merah didepannya menyala. Ia menatap kearah sampingnya. Seonghwa masih saja menatap kearah luar. Tiba-tiba Hongjoong menggenggam tangan Seonghwa, membuat sang submisif terkejut.
"Saat sampai diapartemen ku nanti, jelaskan semuanya." ucap Hongjoong sambil mengeratkan genggamannya pada tangan Seonghwa. Seonghwa hanya bisa menunduk, memikirkan alasan apa yang akan ia katakan pada Hongjoong nanti.
Hongjoong kembali menjalankan mobilnya hingga sampai pada sebuah gedung apartemen yang sangat mewah. Setelah memarkirkan mobilnya di basement, Hongjoong segera membawa Seonghwa kedalam.
Hongjoong membuka kasar pintunya. Lalu dengan cepat mengungkung tubuh Seonghwa dibelakang pintu apartemennya.
Bruk!
Seonghwa meringis saat merasakan kepalanya terhantuk pintu dibelakangnya. Hongjoong menatapnya tajam.
"Cepat katakan." Hongjoong mulai mengeluarkan perintahnya lagi. Seonghwa entah kenapa membalas tatapan tajam Hongjoong.
"Kau tak mau mengatakannya, hm?" bisik Hongjoong pelan. Hongjoong mencengkram dagu Seonghwa kuat, membuat Seonghwa meringis pelan.
Semua ketakutan Seonghwa tadi hilang setelah kembali mendapat perintah dari Hongjoong. Ia muak. Hongjoong selalu semena mena padanya sejak dulu.
"Berlututlah." perintah Hongjoong lagi. Seonghwa menggenggam lengan Hongjoong kuat. Ia benar benar muak.
"Berhenti memberi perintah padaku, bajingan." balas Seonghwa. Hongjoong mengeluarkan seringaiannya. Tak ada satupun yang bisa melawannya.
Tiba tiba saja Hongjoong menekan bahu Seonghwa hingga akhirnya Seonghwa jatuh berlutut didepannya. Hongjoong kembali mencengkram dagu Seonghwa, lalu menengadahkannya keatas.
"Kau melawan ku lagi?" bisik Hongjoong. Segera setelah itu Hongjoong merobek kemeja Seonghwa.
Hongjoong menunduk pelan. Mengarahkan bibirnya pada telinga Seonghwa. Lalu ia berbisik pelan,
"Kau harus kuberi hukuman."
Setelah itu yang terdengar hanya suara desahan Seonghwa yang memohon pada Hongjoong untuk melepaskannya.
°°°
Pagi harinya Seonghwa terbangun karena cahaya matahari yang mengusik tidurnya. Ia perlahan melihat sekitarnya, lalu tersadar bahwa ia masih berada diapartemen Hongjoong.
Bahkan disampingnya terdapat Hongjoong yang masih tertidur pulas tanpa atasan sama sekali.
Tiba-tiba Seonghwa kembali mengingat malamnya tadi bersama Hongjoong. Ia benar benar terlihat seperti jalang karena memohon pada Hongjoong untuk membiarkannya keluar.
Hongjoong memberi hukuman yang membuatnya harus terus memohon pada iblis tersebut. Seonghwa merasakan bagian bawahnya ngilu karena permainan kasar Hongjoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seductive. 「SeongJoong」
Fanfictionse·duc·tive /səˈdəktiv/ tempting and attractive; enticing. "Berlututlah." -Kim Hongjoong "Berhenti memberi perintah padaku, bajingan." -Park Seonghwa Top! Joong Bott! Hwa 🔞