Surup 1

4 1 0
                                    

ahhhh shhh t-tterus kaak ughh aku udah udah m-mau sampe ouhhh gadis itu merancu dibawah kungkungan sang laki-laki yang berada di atasnya.

"Iya, kita keluarin bareng ya sayang" ucap laki-laki diatasnya sambil mengelus lembut surai sang gadis.

Beberapa detik kemudian, pasangan yang sedang 'basah' itu berhenti, dan menikmati pelepasan mereka bersama.

"Kakak keluarin di dalam?" ucap gadis itu sambil mengatur nafasnya, yang hanya balas senyum tipis dari laki-laki didepannya.

"gak perlu takut, sekali coba belum tentu jadi sayang" ucapnya dengan perlahan lalu mengecup kening sang gadis yang masih duduk di atas meja yang menjadi saksi bagaimana pergulatan mereka tadi dan meninggalkan sang gadis di ruangan sempit yang disebut gudang itu. Sudah hampir sebulan mereka melakukan hubungan intim di gudang belakang sepulang sekolah. Tidak siapapun yang curiga terhadap mereka baik itu siswa lain, guru, ataupun penjaga sekolah.

Perlahan-lahan gadis itu membenarkan pakaiannya yang sangat berantakan. Kemaluannya masih terasa sakit setelah digempur secara kasar oleh kakak kelas sekaligus kekasihnya.

Tiba-tiba lampu mati dan hidup dengan cepat, hawa ruangan yang tadinya hangat cenderung pengap, menjadi dingin dan mencekam membuat bulu kuduk berdiri. Gadis itu langsung berlari sekuat tenaga dari gudang belakang sekolahnya. Ketakutan itu membuat kakinya terasa gemetar, gadis tu sudah tak kuat untuk berjalan menuju ke gerbang sekolah, namun dia berusaha kuat untuk melawan ketakutannya.

Berhasil, gadis itu keluar dari gerbang sekolah tak kurang sedikitpun. Dengan nafas yang masih memburu dan degup jantung yang tak kunjung tenang, gadis itu  menuju ke tempatnya memarkirkan mobil.

Tanpa di sadari, mahluk mengerikan dengan tanduk dan cakar yang panjang, menatap kepergian sang gadis yang meninggalkan sekolahnya. Berkat tuhan gadis itu selamat dari santapan para iblis penunggu sekolah.

-

Adzan mulai berkumandang ketika sang gadis memasuki rumahnya. Jam dinding menunjukakan pukul 19.15, "Gila, cepet juga Isya sekarang" katanya sambil jalan memasuki kamar yang ada di lantai satu. Badannya terasa lelah dan mencoba untuk tidur dengan masih menggunakan seragam sekolahnya.

Baru menutup mata sebentar, gawainya menandakan notifkasi masuk. Tanpa melihat siapa yang menmghubunginya, gadis itu menjawab,

"Halo?" Kata gadis itu dengan mata yang masih ngantuk.

"L-lu? D-dimana?" Tanya laki-laki di ujung panggilan dengan suara gemetar.

Mendengar suara ketakutan dari laki-laki itu, sang gadis reflek duduk dari tidurnya, dan melihat siapa yang menelfon.

"Kak Bagas? Maya dirumah kak. Kakak kenapa?" ucap sang gadis dengan nada khawatir.

"A-ada yang ikutin gue, sampe ke rum-" Sambungan telpon terputus secara tiba tiba ketika Bagas selesai pada kata terakhirnya.

"Halo? Kak? Kak Bagas?" tidak ada jawaban dari sebrang. Berkali-kali Maya mencoba menghubungi Bagas namun tidak tersambung.

Berkali-kali lampu kembali hidup dan mati di kamar Maya. Dari luar kamarnya terdengar suara langkah kaki, semakin lama semakin mendekat, dan terdengar sangat dekat. Maya tidak berusaha mendekat ke sumber suara namun menutupi tubuhnya dengan selimut, berusaha mengabaikan segala gangguan yang ada sekitar kamarnya.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat ke arah kamar Maya, mulai membuka pintu kamarnya, namun tak bisa. Beruntung Maya sudah mengunci kamarnya tadi, sosok di luar kamar yang tidak bisa masuk itu, menggedor kamar Maya dengan brutal.

Maya semakin ketakutan, rasanya sudah tidak ada lagi kekuatan di dalam dirinya. Seluruh tubuhnya kaku, tidak bisa di gerakkan. Perlahan-lahan selimut yang digunakannya di tarik ke bawah. Sungguh Maya sangat ingin menahan selimut itu agar tidak semakin di tarik, namun lagi-lagi tubuhnya yang kaku tidak mengizinkan.

Sekuat tenaga Maya berusaha untuk berteriak ataupun menggerakkan tubuhnya. Hingga di akhir keputus asaannya, Maya bisa berteriak dan terbangun dari mimpi buruk yang menyeramkan itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu SurupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang