*******
10.05.
Saat ini aku berada di rooftop sekolahku.
Oh iya aku masih sekolah di smp kelas 7 jadi umurku baru menginjak 12th.
Dan yah aku saat ini sendirian.
Aku lebih suka sendiri karena menurutku semua teman itu cuma baik didepan dam cuma datang saat butuh.
Jadi,aku males buat punya teman.
'gimana sakitnya naruto ya,yang selalu sendirian saat semua temannya bermain bersama, dikucilkan sama temen²nya, gaada yang peduli, harus melihat pemandangan seorang anak yang bahagia sama orang tuanya, sedangkan dirinya punya teman saja tidak'pikirku dengan mata berkaca².
'aku jadi pengen nemenin naruto saat dia sendirian,memberi kasih sayang layaknya saudara, memberi semangat saat ada yang merendahkannya'pikirku ngaco.
Lalu aku menggelengkan kepalaku dan terkekeh pelan.
"dan itu tidak mungkin terjadi''lirihku.
Teeeet!
Bel masuk bunyi,aku segera bergegas masuk kelas dengan muka datar seperti biasa.
Disetiap koridor banyak yang menatapku dengan tatapan yang susah ku mengerti tapi tak kuhiraukan,toh aku sudah terbiasa dengan tatapan itu.
Kelas ku yang tadinya ramai menjadi hening saat aku masuki.
Banyak cemooh dari banyak siswi kepadaku seperti...
'datar, kek triplek'
'paansi sok dingin tuh, paling cuma caper'
'culun'
'kok betah yah ga punya temen gitu'
'kaliam tau? Orang tuanya udh mati!'
Mataku memanas saat mereka bilang orang tuaku 'mati'.
Hatiku sakit sangat sakit.
Tapi aku hanya diam karna aku tau kalau aku ladeni mereka,mereka pasti lebih menjatuhkan diriku.
Pelajaran dimulai dengan biasa.
Bosan.
Aku saat ini dilanda kebosanan, bosan karna cuma melihat guru ngoceh, bosan denger umpatan dari anak²,bosan meratapi hidupku, bosan karna selalu sendirian.
'kumohon kami-sama buat hidupku lebih terasa'pikirku.
Dan tak terasa bel pulang sudah berbunyi.
Dan seperti biasa aku pulang paling akhir karna aku malas melihat tatapan mereka dan umpatan mereka.
Saat semuanya sudah sepi aku melangkahkan kakiku dan pulang.Diperjalanan banyak orang yang mengamen, ngemis,jualan keliling.
'mereka kan masih kecil, seharusnya mereka bersenang² bukan seperti ini, dan aku cukup beruntung karna masih punya biaya untuk kebutuhanku sendiri'pikirku.
'tapi terkadang hidup mewah tanpa orang tua itu sama saja menderita,aku terkadang suka iri pada mereka yang masih bahagia berjuang bersama orangtua mereka, setidaknya mereka masih punya orang tua disini'pikirku.
Sesampainya dirumah.
Cklek.
"tadaima"
Hening.
Aku mulai terbiasa dengan keadaanku sekarang, meskipun suka iri pada mereka.
Aku melepas sepatu dan beranjak ke dapur untuk minum.
Setelah itu pergi ke kamarku.
Aku melepas setagam yang melekat ditubuhku dan menggantinya dengan sweater panjang.
Lalu berbaring dikasur tercintaku.
'pengen deh pergi ke dunianya naruto'pikirku.
Dan karna aku capek aku segera masuk kedalam mimpi indahku.
DREAM.
Saat ini aku berada di tempat yang serba putih.
"dimana ini,mimpi kah? "gumamku sambil melihat disekelilingku.
"kalau ini mimpi kok bisa ada disini ya? "gumamku lagi.
Lalu tiba² muncul lubang hitam kecil yang semakin lama semakin besar.
"nani?! Lubang apa itu?! "pekikku panik.
"aku akan mati disini kah?! "gumamku sambil melihat lubang itu panik.
Dan semakin lama lubang itu memenuhi tempat ini.
"ibu, ayah"lirihku pasrah sambil menutup mata.
END DREAM.
*********
Vote
Vote
Coment:p