Chapter. 1

54 5 4
                                    

Keputusan Pangeran (1)


Sekelompok dokter kerajaan melangkah cepat, dengan beberapa kantung obat dan alat yang dibawa masing-masing dari mereka menuju kediaman sang Raja.

"Yang Mulia Pangeran, Ibu Ratu memintamu untuk segera bergegas menuju ruang pertemuan."

"Lalu bagaimana dengan keadaan ayahku?"

"Ratu bilang anda tidak perlu khawatir, Paduka Raja hanya perlu istirahat untuk mengembalikan kesehatannya."

Jungkook mengangguk paham. Kemudian dia, Jimin serta Yoongi pergi menuju ruang pertemuan. Di sana sudah terkumpul beberapa bangsawan serta pejabat kerajaan yang tengah menunggunya.

"Salam, Yang Mulia.." Beberapa pejabat terlihat dengan tulus memberikan salamnya, sedang beberapa yang lain terlihat enggan, dan Jungkook yang menyadari hal itupun tak ingin ambil pusing. Ia menduduki kursi Raja dengan Jimin serta Yoongi yang berdiri di masing-masing sisinya.

"Aku rasa kalian sudah tahu kenapa aku yang menghadiri pertemuan ini, dan bukan Yang Mulia Raja. Aku harap kalian tidak menahan pendapat atau berita apapun di tenggorokan kalian. Silahkan keluarkan apapun pendapat kalian dan aku akan mendengarkannya." Lalu Jungkook sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Jimin dan berbicara dengan suara pelan agar para bangsawan dan pejabat lain tidak mendengarnya.

Jungkook, "Jimin, apa masalah yang dibahas di pertemuan ini?"

Yoongi yang mendengar hal itu hanya memutar bola matanya malas, kebiasaan Jungkook yang menyebalkan, pikirnya.

Jimin mengangkat salah satu alisnya, "Kupikir Yang Mulia Pangeran sudah mengetahui masalahnya?"

Bagaimana bisa dia mengetahui masalah kerajaan saat ini? Jelas-jelas dia sendiri baru kembali dari kegiatan berburunya yang memakan waktu sekitar sebulan.

"Perang di wilayah barat." Yoongi menjawab sekilas, tapi Jungkook tetap bisa mendengarnya. Ia mengangguk tipis hampir tidak terlihat.

"Bagaimana keadaan di wilayah barat sekarang? Ah, seharusnya aku tidak menanyakan ini, jika ada pertemuan mendadak seperti ini bukankah ini artinya situasi di sana sedikit genting? Jenderal?"

Orang yang ditunjuk segera berdiri, sesaat setelah memberi salam ia menjelaskan dengan singkat bagaimana situasi di bagian barat kerajaan, "Yang mulia, bukan keadaan yang genting, perang di wilayah barat telah ditangani dengan baik olehku dan para prajurit yang lain dan musuh sudah dipukul mundur. Hanya saja, beberapa perkampungan di sana mengalami kerusakan yang cukup parah."

"Begitukah? Baiklah, aku akan meminta beberapa orang untuk mengurus sisanya. Kalian, yang telah berjuang hingga sejauh ini, kerajaan sangat menghargai itu. Yang Mulia ini mengucapkan banyak banyak terima kasih."

[Disini Jungkook menyebut dirinya sendiri dengan 'Yang Mulia', tetapi tidak akan selalu seperti itu. Di beberapa kondisi santai dia akan menyebut dirinya dengan 'aku'. Hanya untuk keadaan formal saja. hshshs].

"Panjang umur untuk Yang Mulia Pangeran" suara itu serentak terdengar ketika Jungkook mengakhiri pertemuan singkat sebelumnya. Syukurlah hanya kabar baik yang diterimanya, seperti para penduduk yang membayar pajak rendah dengan taat, tidak ada keluhan sama sekali, dan perang pun sudah terselesaikan. Bagus, bagus.

"Jadi, kau akan pergi ke paviliunmu?" Tanya Yoongi, hanya ada mereka bertiga saat ini makanya dia bisa berbicara sedikit lebih santai. Lagipula, Jungkook sendiri-lah yang meminta hal itu.

Jungkook mengangguk, dengan salah satu tangan yang ia simpan dibelakang punggungnya, mereka berjalan santai ber iringan. Tiga permata kerajaan Hosu [호수; Danau] yaitu Yang Mulia Pangeran (Jeon Jungkook), dan dua pengawalnya setianya; Kucing Putih (Min Yoongi) dan Naga Merah (Park Jimin). Untuk menggambarkan mereka bertiga- ah seperti apa menggambarkannya, ya? Sangat indah, tampan, benar-benar seperti kumpulan permata yang bersinar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Third DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang