BINGUNG

6 2 0
                                    

"Olin bangun"ucap axel sambil membuka mata Olin dengan jahil

Olin pun bangun sambil menguap dan berusaha memperbaiki penglihatan yang ada di depannya apakah dia salah lihat atau tidak

"Axel?! ngapain-eh ada makanan!"tadinya Olin ingin marah karna Axel mengganggu tidurnya tapi ketika melihat ada makanan dan kebetulan perutnya sedang kosong,rasa marahnya seketika terkubur

Raut wajah Axel masih tetap seperti biasanya melihat begitu antusias nya Olin saat menyadari makanan yang sudah ada di hadapannya "gak gratis,harus di bayar"

Bibir Olin mengerucut"yah gak ada duit"

"Gratis...asal Lo mau nurutin apa yang gue tawarin tadi"ucap axel sambil menatap Olin

Sementara gadis itu berfikir tentang apa yang di tawarkan lelaki itu padanya "Tawaran apa emang?"tanya Olin sambil pelan pelan menarik mangkuk berisi sup ubi dan menggapai air mineral yang berada dekat tangan Axel lalu dengan santai meminumnya padahal Axel belum mengizinkannya

Axel hanya diam melihat kelakuan wanita yang ada di depannya
"Karna terlanjur udah Lo makan, gue anggap Lo Nerima tawaran gue yang tadi"selesai mengatakan itu Axel berdiri dari tempatnya lalu memasukkan kedua tangannya kedalam kantung celananya
"Nanti malam Dateng ke rumah gue jam 06:00 harus tepat waktu,soal gaji Lo gak perlu khawatir gue bisa kasih berapa pun yang Lo minta"tutur Axel lalu berjalan dengan santai keluar dari kelas dengan wajah dingin

Olin menggangkat salah satu alisnya dengan mie yang masih tergantung di bibirnya karna belum sempat ia masukkan seluruh nya kedalam mulut,dia begitu bingung mendengar perkataan Axel barusan

apa dia harus benar benar datang?lalu bagaimana dengan pekerjaannya?lagi pula dia juga tidak tau pekerjaan apa yang di tawarkan Axel padanya
Namun mendengar kata kata Axel tadi "soal gaji Lo gak perlu khawatir gue bisa kasih Lo berapapun yang Lo minta" jujur saja Olin tergiur dengan ucapan Axel mungkin dia harus mempertimbangkan ini

Dengan keadaan Olin sekarang ia memang membutuhkan uang,apalagi ia sudah berada di ujung bangku SMA tentu saja kedepannya ia juga ingin kuliah seperti anak anak yang lainnya,ya meskipun ia tak di bantu orang tua namun dia yakin semuanya bisa ia lewati meskipun itu susah tapi ia akan berusaha

•~•

Sepulang sekolah Olin berjalan sambil memikirkan apa dia akan berhenti bekerja di tempat ibu Lina?lagi pula jika dia tidak berhenti bagaimana ia bisa membagi waktu untuk bekerja sementara jam kerja di tempat ibu Lina dan yang di tawarkan Axel sama.

mana mungkin ia bisa membagi dirinya,tapi seandainya dia bisa membagi dua tubuhnya ia akan tetap bekerja di toko ibu Lina dan sekaligus bekerja menjadi asisten axel.
Dengan begitu dia akan mengahasilkan banyak uang dengan cepat tapi sayangnya semua itu hanya halusinasi saja

Olin menghela nafas"nanti gue coba tanya Bu Lina aja deh"

•~•

Waktu telah menunjukkan pukul 05:40 soreh,Olin telah bersiap dengan membawa sebuah tas dengek berukuran kecil yang ia isi dengan dompetnya dan handphone saja takut takut ada pencuri yang masuk ke kontrakan nya dan mencuri uangnya

Tujuan pertama olin adalah ingin ke toko ibu lina.
Sesampainya di sana Olin gadis itu langsung saja masuk dengan buru buru lalu menemui Bu Lina yang sedang merapikan beberapa barang
"Bu"sapa olin

Wanita itu langsung saja refleks mengalihkan pandangannya pada Olin lalu tersenyum"eh Olin duduk dulu gih"tutur ibu Lina dengan sopan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A REGRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang