Epilouge

1.7K 178 15
                                    






Jong-in's side

Pria itu berusaha membuka matanya yang terasa sangat berat, sekelilingnya terasa sangat hening terlebih indra pendengarannya yang menajam hingga dia bisa mendengar suara tarikan nafasnya sendiri, dan bunyi nyaring alat pendeteksi jantung. Perlahan dia menilik sekitar memperhatian ruangan yang dia gunakan lalu beralih mengangkat tangannya yang terasa sangat kaku, memperhatikan betapa kurus tangannya, dia bahkan bisa melihat pentulan dirinya pada jendela, pria yang tidak dia kenal dengan jambang yang cukur asal, rambut pajang yang tidak berbentuk, tulang berbalut kulit yang menyembul dari balik lengan biru.

Dia rasa dia sudah tidur cukup lama hingga tidak mengenali dirinya sendiri, atau sekarang roh nya sudah berpindah raga layaknya adegan di film film fantasi. Tak lama sepasang pria dan wanita yang sama sekali tidak dia kenali masuk kedalam ruangannya, mereka berdua tidak  terlihat kaget atau sejenisnya, mereka hanya menatapnya iba. Wanita itu mengenakan terusan warna merah, rambut hitam pekat yang lurus, sapuan lipstik merah darah dengan riasan mata mencolok, lalu pria di sampingnya terlihat lebih muda dengan tatanan rambut keatas memperlihatkan keningnya kontars dengan wanita disampingnya dia mengenakan setelan hitam, dengan long coat hitam velvet.

Jong-in menatap mereka bingung, ingin rasanya menanyakan banyak hal namun tengorokannya terasa kering, bibirnya kelu hingga dia hanya bisa menggerakan bibirnya asal. Wanita itu menghampiri Jong-in, meletakan sebuah kalung berbatu amber ditelapak tangan Jong-in dan membantu pria itu untuk menggenggam kalung itu.

"Bangun nak, kau bisa merubahnya kali ini." Ucap wanita itu sambil menggenggam tangan Jong-in.

" Yeomra_dewa bawah tanah membakar kertas ku, kau ikut andil bukan, nenek" sungut pria itu yang memperlihatkan amplop dengan kertas kosong berbingkai tepian merah darah. Wanita itu tampak tidak mengubris dia hanya diam menatap Jong-in dengan senyuman mengusap lembut tangan pria itu.

" berdoalah dengan sepenuh hati, memohonlah, maka dewa akan mendengarmu nak"

Jong-in masih tidak mengerti namun dia tidak bertanya dia hanya memandangi punggung wanita itu yang berlalu pergi, meski tidak dengan pria yang malah tertinggal.

"Benda itu, memohonlah, dia bisa membuatmu kembali kemasa lalu" ujar pria itu asal sebelum ikut menjnggalkan Jong-in yang masih terdiam.

Pria itu mengusap batu yang ada ditelapak tangannya, dia tidak bisa benar-benar melihat bentuk benda itu dan detik berikutnya dia bisa melihat gadis yang cukup dia kenal, tampak sangat berbeda dengan perutnya yang membuncit, lalu pria tinggi yang tidak pernah ia kenal sebelumnya. Wanita itu tampak terkejut hingga menjatuhkan keranjang buah begitu saja, tampak panik begitu pula pria yang tadinya ada di belakangnya, dia lalu berlari keluar berteriak memanggil dokter.

"Jong-in~a. . . Kau sadar? Tuhan. . Hiks hiks kau mengingatku? Jong-in kumohon katakan sesuatu." Rancau wanita itu tak peduli dengan perut besarnya yang terjepit antara badan ranjang yang tubuhnya.

"Baekhyun" gumam Jong-in dan wanita itu mengangguk mengiyakan.

"Kyungsoo" saat satu kata itu meluncur dari bibirnya, Baekhyun hanya membeku air wajahnya terlihat makin suram dengan derai tangis yang tidak bisa di hentikan.

"Maafkan aku. . . Kyungsoo, Kyungsoo dia sudah hiks hiks dia sudah meninggal Jong-in~a. . . Kumohon maafkan aku"

6 months later

Jong-in tampak diam menatap kalung yang batu amber sebagai liontin nya. Dia bahan tersenyum miris dan memilih mengadahkan kepalanya kearah langit, membiarkan wajah dan rambutnya tersapu desiran angin dengan kedua tangan yang bertumpu pada tanah yang dipenuhi rerumputan. Dibelakangnya ada dua gundukan besar dengan dua nama yang tidak asing untuknya.

Timeless [ Kaisoo GS] ✔️Where stories live. Discover now