Hyunjin bertemu Seungmin 2 tahun lalu. Saat Hyunjin mengadakan meeting dengan klien-klien nya di luar. Ia memilih cafe yang berada di tengah-tengah kota. Dan kebetulan atas rekomendasi sekertarisnya, Nac Cafe menjadi tempat tujuannya.
Saat itu Hyunjin mengira Seungmin adalah seorang pegawai. Karna saat itu dia sibuk mondar mandir kesana kemari mengantar dan mencatat pesanan.
Awalnya biasa saja. Pertemuan pertama mereka tidak ada yang spesial. Kali pertama hanya sebatas Seungmin yang mengantarkan pesanan dan Hyunjin yang mengucapkan terima kasih.
Tapi karna kunjungan pertama Hyunjin kesana, Dia merasa kalau makanan di cafe ini makanan dan minumannya sangat enak. Hingga membuat dia sering mampir kesini. Minimal seminggu tiga kali.
Walaupun tempatnya jauh dari tempat dia bekerja. Tapi itu sepadan dengan makanan enak yang ada di sini.
Saking sering nya datang ke cafe. Hyunjin jadi kenal dengan beberapa pegawai cafe Seungmin. Plus akhirnya ia tau jika Seungmin adalah pemilik. Bukan pegawai.
Hyunjin sering stress akibat pekerjaan. Tuntutan harus segala sempurna dari sana sini memang terkadang membuatnya jengkel.
Dari pada pulang ke keluarga nya, Hyunjin lebih sering mengunjungi dan berbicara dengan Seungmin. Menunggu nya hingga selesai bekerja dan jalan-jalan sebentar di tengah malam sebelum mengantar Seungmin kembali ke apartemen nya.
Seiring berjalan nya waktu. Keduanya merasa cocok. Hyunjin merasa Seungmin memang orang yang tepat. Menemani nya makan, mendengar keluh kesahya. Tak jaramg juga Seungmin membantu tugas Hyunjin di kantor.
Satu bulan hubungan mereka, Seungmin merasa jika hubungan ini salah. Tidak seharusnya ia menjalani hubungan dengan pria berumur 26thn itu.
Seungmin mencoba berbicara serius dengan pria itu sewaktu-waktu. Tapi Hyunjin memang kelemahan nya. Pria itu selalu memenangkan argumen mereka jila sewaktu-waktu Seungmin sedang tidak percaya padanya.
Yang Hyunjin lakukan hanya mendengarkan keluh kesah prianya. Setelah selesai Hyunjin hanya bisa memeluknya, mengusap-usap rambutnya sampai merasakan Seungmin tenang dalam pelukan nya.
Walaupun di satu sisi Hyunjin memang merasa ini juga salah. Tapi mau bagaimana lagi.
*
Jam 10 malam Hyunjin keluar dari ruangan nya menuju basement. Melajukam mobilnya ke apartemen Seungmin. Ini memang rutinitasnya dari hari senin sampai jumat.
Saking sering nya Hyunjin pulang pada apart Seungmin dari pada ke keluarganya, dia sampai hapal password apartement pacarnya. Juga banyak nya baju-baju pria itu di lemari Seungmin.
Saat membuka pintu apart. Hyunjin melihat ruang tamu sudah gelap dan sepi. 'Mungkin Seungmin sudah tidur' fikirnya.
Tapi saat ia melintasi dapur, Hyunjin lihat pacarnya itu sedang sibuk di depan kompor. Langsung saja dia menghampiri Seungmin dan memeluk lehernya dari belakang.
Seungmin terkejut. "Kau kapan datang? Kenapa aku tidak mendengar suara terbuka?'
Hyunjin mencium pipinya sebelum menjawab. "Baru saja. Kau sedang apa? Lapar lagi malam-malam?"
Hyunjin memang mengetahui tabiat pacarnya yang selalu lapar tiap malam. Seungmin tidak pernah peduli pada berar badan nya. Jadi jika ia lapar, tidak peduli siang atau malam jika lapar ia tinggal makan saja.
Tapi Hyunjin merasa aneh. Pacarnya tidak pernah menjadi gemuk. Sepertinya semua lemak nya lari ke pipinya yang bulat.
"Aku buat ramen. Kau mau?"