ada diam yang malu malu menyembunyikan luka
senyumnya lumrah menjelang petang,
tangisnya pecah menuju sepertiga malam hingga pagi menjelang
hati nya berkalut dengan fikirannya
matanya menatap langit langit kamar
pandangannya kosong
dan lagi" permata bening nan berkilau itu melesat bebas dari matanya
langit cerah dengan penuh kebahagiaan diluar sana bahkan tak bisa menghentikan tangisnya.
ada rasa yg lebih mendominan yang bahkan terkadang sulit untuk menahannya entah dari mana asal rasa ini aku tidak tau rasa sakit ini tidak bisa di ungkapkan tidak bisa juga di jelaskan. apa yang kurasakan? apa yang aku pikirkan? kenapa harus aku? kenapa harus seperti ini? aku lelah tapi aku ingin sedikit lagi berjuang tapi bagaimana? aku terlalu takut untuk terbangun dengan mata yang sayu dan rasa yang tak kunjung henti berteriak luka.#senjanabiru