HARI ISTIMEWA

8 0 0
                                    

Malam itu gelap tak terlihat apapun disekitarku, namun bintang dan bulan telah menolongku dengan memberikan sedikit cahaya untukku melihat paras wajahnya yg tampan dimalam itu.
Sengatan nyamuk  menggangguku dan ketakutan merasuk pada tubuhku, hatiku porak poranda dan pikiranku penuh tanya.
Hening, semua membisu tak ada yg berucap satu katapun. Hanya ada asap rokok yg menggantung diudara, ditambah dinginnya hembusan angin yang menusuk ke dalam pori2 kulitku yang membuatku semakin takut.
Takut jika ucapanku kala itu melukai hatimu yg konon membuatmu pergi menghilang untuk pertama kalinya. Tiba2 secara perlahan kau bisikan kata termanis yg terucap dr mulutmu kala itu, dalam sekejap ketakutanku akan kehilanganmu tlah luntur.
Aku tak tau kenapa semesta berpihak padaku dengan secepat ini dan bisa mempersatukan kita di malam itu, aku pun tak tau siapakah sosok yg sungguh aku cintai ini? aku pun tak pernah tau, apakah cinta yg terucap dr bibirmu malam itu sungguhlah cinta atau hanya sandiwara yg kmu pentaskan dg sangat lihai?
Tapi aku percaya padamu, percaya pada jemari yg membawaku pergi dan menari. Kamulah yg berhasil membawaku pergi dr masa kelam yg tlah membuatku terpuruk dalam beberapa waktu.

PUISI BWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang