[ Chapter 5 ]

322 14 0
                                    


Di dalam kegelapan malam di turut serta Hujan sekumpulan kuda melintas gerbang istana , mereka yg di atas kuda hanya mengena kn armor hitam besi dengan pedang berkualitas tinggi tergantung di sisi .

Dengan hanya tgk sekilas labang Naga di armor membuat anak-anak muda kagum dan gadis-gadis muda tertegun , salah satu dari mereka mendirikan berdera Hitam yg melabang kn kemenangan , lelaki yg berada di atas kuda menarik tali agar kuds itu berhenti dari terus bergerak lalu turun dengan penuh elegan seperti seorng dewa yang baru turun dari langit . Pelayan-pelayan muda baik lelaki atau perempuan sangat mengenali geragan itu dan sangat terpesona

Tidak kira berapa kali pun mencerita kn ketampanan di sebalik besi hitam itu masih tidak puas , anugerah tuhan selalu ye indah . Dia membuka perlindung besi di kepala hingga membuat rambut ye yg panjang di ikat oleh pita putih jatuh dengan lembut , mata lelaki itu memadang manusia yg di hadapan dengan penuh perasaan lembut tetapi masih lgi mampu terbau darah " Kamu semua blh pergi , mana yg terluka bawa mereka ke tabib utk di rawat " mereka yg mengalami luka ringan hanya mengangguk dan lalu pergi bersama yg lain

Dia melangkah anak tangga itu ke ruang kerje Kaisar tapi di henti kn oleh seorng lelaki "Maaf , tapi Raja Xiao melarang sesiapa utk bertemu . Sila lapor kn kepada Yang Mulia esok hari " Dia sangat mengenali lelaki tua itu dengan sopan dia senyum dn meninggal kn kawasan tersebut

Dia berhenti di satu kawasan rehat di dlm istana lalu masuk ke dlm bilik itu . Orang yg berjalan di luar terkadang berlari dn ada yg kemerehan wajah kerana erangan suara dan desahan seorng lelaki terdengar sangat kuat . Xiao XingChen yg mendengar khabar kembar abang ye baru pulang dari pembatasan dengan cepat dia pergi tempat yg di sampai kn oleh pelayan dan bende pertama yg menyambut ye adalah suara desahan lelaki wajah ye yg tadi putih kini menjadi gelap , cambuk kuda yg selalu berada bersama di pegang dgn perasaan marah

Gang!

Orang yg di dalam sgt terkejut hingga pita putih yg di gigit di dlm mulut jatuh ke bawah , rambut lelaki itu terurai , di lantai terlihat armor hitam berselerakan dan permilik ye pula hanya mengenakan jubah putih nipis dan yg lebih memalukan jubah tersebut mengukap kn separuh dari badan lelaki yg dulu putih seperti susu kini terlihat menakutkan

"Tianzi Dianxia " lelaki yg berada di belakang pemuda itu terlihat ketakutan ... Kapas yg berada di tangan mengigil akibat paruh baya dan ya dia adalah tabib yg di utus kn oleh pembantu General utk merawat luka-luka di badan Tuan ye "Maaf menganggu Er-gege aku minta diri dahulu " XingChen ingin melari kn diri akibat malu yg berlebihan hingga membuat wajah ye menjadi merah sedang pemuda yg berada di atas katil melabai kan tangan memanggil adik kecil ye kemari

"Sudah 5 tahun berlalu dan kau tumbuh dengan baik dan semakin tampan seperti ku ahahaha!! " Lelaki itu adalah Xiao Shiliu kembar kepada Xiao XingChen , Putra Mahkota ke-2 Yang Wang "gege badan kau~" tangan XingChen cuba utk menyetuh belakang badan Shiliu tapi di henti kn dengan di halang oleh suara shiliu " Darah ini kotor jgn pernah mengkotori jari cantik mu dgn menyetuh darah " dia menyuruh tabib agar membalut luka dan menyuruh ye pergi meninggal kn mereka berdua

Seorng berpakaian kemas dari atas sampai bawah sedang kan yg lain berpakaian seperti baru saja di ternodai oleh seorang lelaki "Sila kan duduk? Kenapa kau melihat ku seperti aku orang asing di antara kita? " Dia bangun dari duduk dan menuang kan teh "Apa yg lakukan selama 5 tahun ini " shiliu yg menuang kn teh utk dirinya berhenti utk seketika sebelum tersenyum tawar " hanya pergi bercuti di sana " Mata coklat itu memadang wajah lembut XingChen " Tidak perlu kau risau kn tentang ku , ini hanya luka biasa lagipula aku sudah terbiasa dengan semua ini "

Xiao XingChen tidk mampu berkata apa-apa lgi , dia sudah terbiasa dengan lelaki yg tidk banyak bicara tentang hati " Kau pergi tak apa memberitahu dan kini kau kembali dengan keadaan seperti ini , kenapa tidk mati terus di sana " wajah masam itu di halang oleh kipas putih milik XingChen , mata dia tidak memadang ke arah Shiliu tetapi hanya pandang ke arah luar " Hahahaha Jika aku mati  , aku tidak akn sempat melihat kesemua adik-adik ku yg lain termasuk lh kembar ku ini dan kematian ku tidak pernah aman kerana risau tentang sahabat2 ku di medan perang " mata lelaki itu lembut memadang sapu tangan di atas meja yg di jahit oleh ibu permaisuri ketika sebelum dia berangkat ke pembatasan utk menjalan kn tugas

Emperor Smile Where stories live. Discover now