"Ya Jeon Jungkook! Apa kau berusaha bermain curang denganku huh?" Tanya seorang pemuda berambut biru(?) dengan kesal.
"Curang apanya hyung? Aku bermain benar. Hyung saja mungkin yang cupu." Jawab yang dipanggil Jungkook itu dengan santai.
"Wah wah, lihat ini, kau sudah pandai melawan hyungmu eoh? Ya! Kemari kau!!" Tampaknya pemuda itu tak terima dibilang cupu.
"Coba tangkap aku, wlek!" Jungkook berlari saat pemuda itu mengejarnya.
"Hei kalian yang diatas! Jangan lari lari di dorm ini! Nanti jika roboh bagaimana?!!" Teriak seseorang dari lantai bawah.
Bukannya malah mendengarkan, mereka malah cuek begitu saja. Membuat si pemuda yang berteriak itu berjalan menuju lantai atas.
"Apa yang kalian lakukan eoh?! Kalian mau kita patungan lagi buat ngerenovasi dorm ini kembali hem?!" Kata pemuda itu dengan kesal.
Sontak mereka berdua langsung menghentikan aktivitas mereka lalu beralih menatap seseorang yang marah itu.
"Mianhae Jin hyung... ini karena Jungkook mengejekku tadi! Tentu saja aku tidak terima! Kalau tidak percaya tanya saja sama mereka yang ada disini!" Jawab pemuda berambut biru itu dengan muka cemberut sambil menunjuk orang disekitarnya.
"Ani. Aku tidak mengejeknya. Tae-hyung saja yang dasarnya memang cupu." Balas Jungkook.
"Aish jinjja! Dasar anak ini!" Taehyung hendak memukul Jungkook namun tak jadi.
"Jungkook memang mengejek Tae, tapi Tae kan seharusnya tau jika berurusan sama anak bayi itu merepotkan. Intinya Tae sama saja." Kata seorang pemuda berambut abu-abu terang sambil memainkan gamenya.
"Yak Jimin! Kenapa kau malah menyalahiku juga?" Taehyung semakin cemberut.
"Kalian berisik sekali. Aku tidak bisa tidur kan jadinya." Kata pemuda berambut pirang.
"Kau selalu tidur dimanapun dan kapanpun hyung. Apa kau tidak mempunyai hobi lain selain tidur, Suga hyung?" Balas seorang pemuda berambut ungu(?).
"Kau diam saja Namjoon." Balas Suga cuek lalu ia kembali tidur.
Byur!!
"Breng--"
"Apa yang mau kau bilang eoh? Kau mau bilang hyungmu ini brengsek hem? Apa kau sudah bosan hidup, Min Yoongi-ssi?" Tanya Jin dengan senyum yang mematikan.
"Bukan begitu maksudku hyung. Ah sudahlah. Jadi, kenapa kau membangunkanku hyung?" Tanya Suga gelagapan.
"Kau terlalu banyak tidur hyung, jadi Jin hyung membangunkanmu agar kau tidak tidur terus. Itu tidak baik hyung." Kata seorang pemuda berambut hitam kecoklatan.
"Terserah kau saja J-hope. Kau selalu benar, mungkin. Ya kan Jin hyung?" Balas Suga malas.
"Tidak juga. Aku membangunkanmu karena ada sesuatu yang penting yang harus kita lakukan!" Celetuk Jin dengan semangat.
"Hah? Sesuatu yang penting? Apa itu?" Tanya Jimin mulai tertarik.
"Sini berkumpullah!" Jin mengumpulkan dongsaengnya.
"Tapi sedikit lagi game ku.."
"Jimin!" Seokjin menunjukkan evil smilenya pada Jimin.
"Nee!" Jimin dengan malasnya langsung mematikan gamenya lalu mendekati Seokjin dan yang lainnya.
"Jadi? Apa yang penting itu sampai hyung tega membangunkanku?" Tanya Suga malas.
"Iya apa yang penting? Sampai hyung tega menyuruhku mematikan gameku?" Tanya Jimin ikut ikutan malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Dream[END]
RandomMimpi... Tapi kenapa aku bisa merasakan sakit? Sakit yang terasa nyata, dan kalian semua yang pergi meninggalkanku.. Hyung..