Pandangan pertama

32 2 0
                                    

"Hari itu adalah hari yang paling berkesan untukku.Karena hari itu pertama kalinya aku bertemu dengan wanita cantik melebihi cantiknya bidadari"
#Dev

Minggu,21 Januari 2018

Itu adalah hari pertama Dev bertemu dengan bidadarinya.Lebih tepatnya pertama kali dia melihatnya.

Rumah Bunda.
Tempat itu mempunyai sejarah yang begitu dalam.Di sanalah Dev bertemu dengan bidadarinya.
...
Pagi itu Dev mengantarkan mamahnya untuk memberikan sumbangan kepada anak-anak di Rumah Bunda.

"Dev,jangan lupa nanti anterin mamah ke Rumah Bunda ya.Seperti biasa."

"Ya,mah.."

Mobil Dev melaju dengan kecepatan rata-rata karena dia pergi bersama mamahnya.Tak lama mereka pun sampai.

"Mah,Dev tunggu sini aja."

Dev menunggu mamahnya di dalam mobil.Dia memang jarang turun jika ke tempat itu.Sementara mamahnya langsung masuk ke Rumah Bunda.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam."

Seorang gadis usia remaja kira-kira 18 tahun keluar dari rumah itu.Dev yang tengah asyik bermain ponselnya seketika memandang ke arah mereka.Kaca mobil yang semula tertutup dia buka.Di pandanginya wajah cantik gadis tersebut.

Cantik..pikirnya.

Memang benar ucapan Dev.Gadis itu memang cantik.Dengan gamis panjang warna pink di tambah jilbab merah maroon yang terurai panjang membuat Dev tak bisa mengedipkan matanya.

Tak lama Bunda Retno,pemilik sekaligus pendiri Rumah Bunda itu menyusul keluar.Bunda Retno dan mamahnya Dev saling berpelukan dan mencium pipi kanan pipi kiri.Mereka berdua sudah bersahabat sejak lama.Tepatnya sejak Rumah Bunda di bangun.

Sempat terpikirkan oleh otaknya untuk turun dari mobil.Namun,mamahnya sudah terlanjur selesai ngobrol dan berbalik ke arahnya.

"Mah,tumben cepet.Biasanya kan hampir setengah jam."

"Iya.Mamah kan ada acara arisan di rumah tante Fina."

Dev pun melajukan mobilnya.Meninggalkan Rumah Bunda.Dia mengantar mamahnya ke rumah tante Fina.

Sepuluh menit kemudian...
Dev dan mamahnya sudah berada di depan rumah tante Fina.

"Eh..Mbak Rini.Sudah lama banget mbak nggak kesini."

Mereka berdua berpelukan dan cium pika piki.

"Gimana kabarnya mbak?"

"Alhamdulillah baik."

Balutan BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang