- RASA
Published on October 13rd, 2021
🌴
Pagi ini keluarga Ananta sedang bersiap-siap untuk memulai aktifitas di pagi harinya. Sang Ibu yang memasak sarapan, Sang Ayah yang akan bergegas berangkat ke kantornya, dan dua Kakak-beradik yang pasti akan berangkat sekolah.
Putri sulung keluarga Ananta itu mulai meletakkan ransel hitamnya pada lantai disamping meja makan. Tangannya ia lipat menjadi bantalan untuk kepala yang sedang ia telungkupkan. Jari telunjuknya mulai mengetuk-ngetuk diatas meja makan, beriringan dengan dentuman suara jarum jam.
"Heh! Masih pagi udah bengong aja, Kak?" Tegur seorang gadis cantik berusia 15 tahun yang baru saja melangkahkan kakinya di ruang makan.
Gadis yang dikagetkan nya itu memutar bola matanya malas, "Astaga Lal-" ucapnya yang dipotong seenaknya oleh Lalice, sang Adik. Yap, nama gadis itu adalah Lalice Anastasia. Sedangkan, gadis yang dikagetkan nya itu adalah Disa Ananta Afyeera, sang Kakak yang kini masih duduk di bangku kelas XII SMA.
"Apa? Kesel gara-gara ribut sama Kak Arsen lagi semalam?" Tebak Lalice yang mendapat anggukan kecil dari Disa yang kini sedang menyuapkan sesendok nasi putih beserta lauk ke dalam mulutnya. "ck, kebiasaan deh, ribut mulu!" omel sang adik sambil ikut menyuapkan sesendok nasi putih beserta lauk pauk ke dalam mulutnya.
Disa menatap tajam kearah adiknya yang masih menikmati sarapan pagi dihadapan nya, "Emangnya lo nggak ribut mulu sama Daren? Kemarin gue lihat kalian ribut di depan kantin tuh, kayak nggak ada tempat lain, cih!" ucap Disa dengan entengnya yang mendapat batuk kecil dibuat-buat oleh Sang Ayah yang baru menuruni anak tangga. "Ekhem..."
Seorang wanita cantik setengah baya itu menghampiri sang suami yang tiba-tiba terbatuk-batuk ketika menginjakkan kakinya ke ruang makan. Ia takut, jika bumbu masakannya membuat sang suami tersedak akibat merica yang di pakainya ketika memasak gulai ikan tadi. "Ayah kenapa, haus?" Tanyanya mengikuti sang suami yang mulai duduk di meja makan.
"Nggak, nggak. Itu anak kamu sadar ngomong begitu di meja makan gini, dia pikir ini Warung Tegal?" Jawabnya sambil menunggu sang istri menyiapkan sarapan di piringnya.
Bella, sang istri terkekeh pelan, "Biarin, mungkin dia terbawa teman-temannya di sekolah, kan?" ucapnya sambil menyuguhi suaminya sepiring nasi lengkap dengan lauk pauk yang extra.
David menggeleng cepat, apa kata istrinya tadi, terbawa teman-temannya di sekolah?
Eitss, tidak bisa begitu!
"Terbawa teman-teman, ya? Ya udah, ikut tinggal aja sana sama teman-temannya. Bila perlu masukkan aja ke dalam kartu keluarganya. Di ajarkan attitude yang baik dari kecil, pas sudah besar malah susah diatur."
"Mampus gue, pagi-pagi udah kena omel Ayah.."
Disa meraih gelas berisi air mineral di depan nya dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari sebelumnya, kemudian meneguknya dengan telaten supaya tidak tersedak.
Ditaruhnya gelas yang masih bersisa itu kembali di atas meja makan, "E-enggak, Yah. Aku nggak bermaksud begitu." Ucap Disa membela diri. Walau pada dasarnya, gadis itu lebih pantas disebut sedang bertransformasi menjadi seekor ular yang licik.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUANG RASA
Teen FictionCerita yang pernah ada 6 tahun silam. "Adakalanya, manusia berada disuatu titik, dimana mereka tak bisa dimengerti sama sekali, walaupun hubungan keduanya sedekat nadi." - Sena Ananta. Perjalanan keduanya tak sesingkat itu untuk di tuangkan dalam se...