part 2 (interesting)

54 6 1
                                    

Ayra segera membalik badannya dan melihat seseorang yang ternyata tante Kinan (orangtua Raya)

"Tante. Bikin kaget Ayra aja" Ayra segera mencium tangan Kinan.

"Tante gak sengaja nak, kamu aja yang melamun" Kinan terkekeh pelan.

"Kirain Ayra perampok hehe"

Kinan mengajak Ayra untuk menemaninya duduk diruang tv.
Ayra menanyakan tentang kepulangan Kinan dan suaminya Aldo yang ternyata baru saja sampai.
Sedangkan beliau banyak menanyakan tentang anak-anaknya terutama Raya.

Setelah setengah jam mengobrol, Ayra pamit kepada Kinan karena jam sudah menunjukkan pukul 23.45.

Ayra segera beranjak menuju kamar Raya yang berada di lantai 2.
Terkadang sempat terpikirkan oleh Ayra rumah sebesar ini hanya dihuni oleh beberapa orang saja. Pantas saja Raya seringkali memintanya untuk menginap. Ia yakin Raya sangatlah kesepian.

Sejenak Ayra memutuskan untuk menikmati suasana malam hari didekat kolam renang yang lumayan luas baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejenak Ayra memutuskan untuk menikmati suasana malam hari didekat kolam renang yang lumayan luas baginya. Ia kembali menuruni tangga dan beranjak menuju kolam renang yang berada di belakang rumah.
Ayra duduk di kursi tepat didekat kolam menikmati dinginnya malam.
Hingga tanpa terasa ia mulai tertidur.

***

Pria itu sedari tadi memperhatikan Ayra, mulai dari dapur hingga kini ia melihat Ayra yang tertidur di dekat kolam renang.

"Bodoh" ia bergumam tatkala merasakan cuaca yang sangat dingin dan melihat Ayra hanya memakai baju tidur lengan pendek dan celana panjang tertidur di kursi.
Sejenak ia memandangi wajah cantik Ayra. Hidung mancung, alis tebal dan wajah yang bersih tanpa jerawat.

Ia segera mengangkat tubuh Ayra perlahan tanpa mengalihkan pandangan dari wajah gadis tersebut.

***

Matahari pagi seakan-akan mengintip dari celah jendela, menandakan bahwa hari sudah berganti.
Seorang gadis mulai mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya matahari yang menyilaukan.
Entah ia sadar atau tidak, saat ini ia terbangun sendiri tanpa seseorang disampingnya. Ia mulai menoleh ke kanan kirinya mencari sahabat yang tidak ada ditempatnya.

"Mungkin Ayra sudah turun" gumamnya.

Raya segera beranjak ke kamar mandi untuk bersiap ke Sekolah.
Ia mulai menuruni tangga menuju ruang makan, terlihatlah Ayra, kakaknya dan orangtuanya yang sudah menunggu kedatangannya.

"Bunda dan Ayah kapan pulang?" Raya menatap dua orang paruh baya itu bergantian yakni Kinan dan Aldo.

"Semalam" jawab Kinan.

Raya berbalik menatap Ayra tepat disebelahnya
"Kamu semalam kemana Ra?"

Ayra menatap Raya canggung. Ia melirik pria dihadapannya yang sama sekali tidak menghiraukannya.
"Ehmm... aku..."

"Ngobrolnya nanti saja, sekarang kalian sarapan dan setelah itu pergi sekolah" Aldo memotong percakapan mereka dan melanjutkan sarapan yang sedikit tertunda.

***

"Makasih kak" Raya beranjak membuka pintu mobilnya. Entah ada angin apa, sang kakak mau mengantarkan Raya dan sahabatnya ke Sekolah.
Biasanya kakaknya memilih mengurung diri di kamar seharian jika pulang ke rumah.

"Hmm" singkat, padat dan jelas. Begitulah kakaknya.

Pria itu memperhatikan kedua gadis tersebut memasuki gerbang sekolah hingga tidak terlihat lagi. Setelah itu ia pergi meninggalkan sekolah tersebut dan melajukan mobilnya ke perusahaannya.

Mulai hari ini ia mengambil alih Perusahaan orangtuanya atas permintaan sang ayah. Ayahnya menginginkan masa tuanya dihabiskan bersama istri tercintanya.

Ia mulai menyibukkan dirinya disebuah ruang bertuliskan Chief Executive Officer atau biasa disebut CEO yaitu posisi eksekutif tertinggi dalam suatu perusahaan.
Semenjak kehadirannya, ia menjadi buah bibir karyawan di Perusahaannya. Karyawan wanita mulai mencari info tentangnya, mulai dari keluarganya hingga kisah percintaannya.

2 bulan kemudian

Pria tersebut semakin dikagumi oleh karyawan-karyawan di perusahaannya atas kinerjanya ditambah sikap dingin dan tegasnya membawa namanya semakin dikenal.
Tidak jarang wanita-wanita berusaha menarik perhatiannya dengan berbagai cara. Mulai dari berpakaian kurang bahan hingga berusaha meningkatkan kinerjanya dengan harapan diperhatikan oleh sang bos besar.
Siapa yang tidak menginginkannya, wajah rupawan yang ditunjang dengan kekayaan melimpah, siapapun wanita pasti menginginkan mendampinginya.

***

Terlihat pria berusia 27 tahun tersebut memasuki kantor. Pria matang itu tidak terpengaruh oleh tatapan memuja dari wanita disana, pria tersebut memasuki lift menuju ruangannya.

Ia adalah Davero William Grisham, CEO dari Grisham Group. Setelah duduk dikursi kebanggaannya, ia menghela nafas sejenak.

Lanjut??
Please vote and comment

2 Vote please

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I AM YOURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang