Part 1 : Perkenalan

20 3 3
                                    

"Namanya Siapa?"

"Vharisda, pakai V"

"Oh, kirain pake F. Mau diledekin jadi artis zaman dulu."

Senyumnya terkulum simpul. Yah, sudah biasa ia mendapat ledekan sebagai Farida Pasha, pemeran Mak Lampir dalam serial Misteri Gunung Merapi. Haha, anda orang jadul.

Saat itu, ia hanya diam. Gadis bernama lengkap Vharisda Pratnyadewi Karshina itu hanya memandang ke arah rumput, yang tertanam dan sesekali menyolek-nyolek kakinya yang terbungkus sepatu Bata series Adventure.

Di sebelahnya, duduk seorang temannya. Raftya Anindita Nurcahya, yang biasa dipanggil Afya. Afya menoleh padanya, seolah bertanya 'berapa-lama-lagi-gue-harus-nunggu-lo-disini?'

Vharisda meringis, agar lebih singkat, marilah kita panggil dia Risda, meminta maaf secara tidak langsung karena membuat temannya menunggu. Hmm. Kebiasaan jelek nih, Risda tidak pernah berani undur diri di hadapan alumni lebih dulu.

"Vharis kalau boleh tahu, kukiah semester berapa?"

"Semester satu, Bang"

"Oh."

Sedetik kemudian, cowok itu kembali menyesapkan rokoknya kuat kuat, menghirupnya, kemudian menghempaskan sisa sisa asap dari hidungnya. Sesekali ia menikmati secangkir kopi di meja taman. Adem memang. Matanya tak lepas dari form yang baru saja diberikan oleh Risda.

"Oke Ris, karena lo langsung isi formnya disini, maka gue harus bilang sama lo agar membawa foto uk 2×3, untuk kelengkapan berkas lo ini."

"Kapan harus diberikan?"

"Pas lo tes wawancara. Yaah, kurang lebih seminggu dari sekarang."

Cowok itu kembali menghirup batang nikotin itu dalam dalam. Sesekali matanya melirik pada Afya yang hanya terdiam memelototi Risda.

"Lo ga ikut daftar?"

"Engga Bang, gak tertarik masuk UKM."

"Oh." Cowok itu -lagi lagi- mengangguk. "Oke deh, sampai disini aja dulu. Kalau mau balik, silakan."

"Baik bang." Afya buru-buru berdiri, diikuti oleh Risda.

"Oh iya, gue belum kenalan." Cowok itu mengulurkan tangannya.

"Ranu. Ranu Sandrakha. Panggil aja Oyeng." Ranu melirik kepada cowok bertopi yang sedari tadi diam disampingnya. Tangannya kini memegang berkas milik Risda, yang tadi diletakkan oleh Ranu. "Kenalin, sohib gue, Faris Andrana. Panggil aja Oplak."

***

Hai, akhirnya setelah sekian kama di watty, mengeluarkan karya juga.
Agak berbeda dari sebelumnya, disini gue engga bakal pakai cast. Semua yang terjadi disini murni, murni dari riset dan perjalanan *cie ilah. Makanya gak heran kalau mungkin ceritanya agak sedikit real, bisa dibayangkan dengan tepat.

Silakan berimajinasi, silakan membaca. Btw, cover hanya pajangan sih. Rencananya pengen ganti, kalau si abnormal_affect mau bikinin cover 😂

Vote yah, jangan lupa komment! Minta dukungannya agar si abnormal_affect mau bikinin cover!

My Partner as My HatersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang