Dimana mana nulis mukadimah dulu, baru isi
Ya maaf, ini kan fiksi, bukan laporan penelitian
Serah!ENJOY!
***
Vharisda Pratnyadewi Karshina, nama riweh bin njelimet, membuat orang kantor Penerimaan Mahasiswa Baru kesulitan mengejanya.
"Dipanggilnya?"
"Risda, Atnya, Sina, Sayang juga boleh."
Ibu-ibu penjaga kantor PMB itu tertawa, sementara mamanya yang cantik hanya mengusap kepala putri nya dengan sumringah. Anak kecil itu kini menjadi perawan muda yang energik, berkarakter, dan oh my! Sudah kuliah ternyata bocah yang dulu di teteki nya kemana-mana, diantar kemana mana.
"Saya baru mampu membayar setengah, apakah biaya kuliahnya bisa dicicil?"
Risda menoleh pada Ibu petugas piket PMB. Setelah lelah di tolak kampus sana-sini dengan alasan keuangan, ga lolos tes masuk, serta beasiswa yang ga bisa cair, akhirnya mama menuruti keinginannya untuk kuliah di kampus swasta kebanggan petinggi negara. Bukan kampus mahal, namun pamornya boleh disamakan dengan kampus kampus negeri yang cukup "berumur".
"Oh iya ndak papa Bu, saya juga paham. Hohoho." Ketawanya ga santai. "Nanti, dek Risda ambil almamater yah pada tanggal 27 Agustus 2017. Kalau bisa pelunasan juga yah Bu."
Ada gurat yang tak nampak Risda lukiskan saat melihat Mama. Namun Mama cepat-cepat mengubah ekspresinya dan tersenyum. Sebelum akhirnya pergi dan mengucapkan terima kasih pada petugas piket.
Sebelum pulang, Mama menyempatkan diri membeli makanan di kantin kampus ini. Cukup bersih untuk meyakinkan dirinya bahwa lebih baik jika gadisnya membawa menu sehat dari rumah.
***
Masa-masa ospek berlalu, masa-masa dimana kalian harus kompak satu sama lain, belajar mandiri, pokoknya dibimbing namun dilepas. Gimana yah rasanya? Campur aduk. Di sana pula ada pengenalan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Kerohanian Kemahasiswaan (UKK) dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS). Semua menyenangkan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Masa-masa kuliah juga menyenangkan. Pelajaran dasar masih dikuasainya dengan apik. Temannya yang awalnya hanya satu dua orang terus bertambah. Semuanya menarik. Dunia kuliah sungguh menyenangkan.
Namun, semua berubah saat ia harus memilih UKM yang akan diikuti.
Risda belum menemukan satu UKM pun yang cocok dengannya. Ia ingin bergabung dengan UKM Pecinta Alam, namun sadar kondisi fisiknya buruk sehingga sekali saja ia mendaki gunung lewati lembah, maka saat itu ia harus merelakan dirinya cuti selama 1 semester.
Mengerikan
Memutuskan untuk tidak mengikuti apa apa, sampai ia melihat sebuah pamflet di mading
"Dare to be a Journalism"
Hah, apaan lagi nih? Ada sejenis UKM mading yah di kampus ini.
***
"Apaan? Pers?" Sembari menikmati somay nya, Meysia memperhatikan form yang di pegang Risda. "Kayaknya asyik nih?"
"Nah, kelihatannya asyik kan? Yuk ikutan!"
Saat itu Risda sedang bersama Meysia, Fanya, dan Afya. Mereka berempat nempel mulu emang, kayak lem laba-laba! Dipisah dikit, bakal ada jaring jaring lem yang menarik mereka kembali merekat.
"Gue skip deh kayaknya, iya sih seru, gue juga suka menulis. Tapi, enggak deh. Gue suka jadi kupu-kupu."
Mana jawaban Fanya? Hooo jangan tanya. Fanya lagi sibuk menitah pegawai baru di kantornya.
"Iya, itu di kirim formatnya pakai excel. Iya, nanti bos ngamuk kalau engga dikelarin. Iya iya, masa gitu aja gak bisa, iya iya IYAUDAH GUE OTW KESANA SEKARANG!!"
Dengan tampang panik, sembari mencomot somay milik Meysia, Fanya pergi meninggalkan mereka.
"Sorry guys, ada kerjaan dadakan. Kalau misalkan kalian mau masuk UKM itu, silakan. Tapi gue kayaknya ga bisa. Kerjaan gue berantakan dan bla bla bla..." Fanya sudah menghilang ditelan motor gigi dengan gigi yang masih utuh.
Risda menghela nafas. Iya sih, bakal susah juga mengajak mereka masuk ke dalam UKM yang sama.
"Gue kayaknya tertarik, gue nitip deh ambil form." Seru Meysia.
Hehe, pancingannya, berhasil nih
KAMU SEDANG MEMBACA
My Partner as My Haters
Ficción GeneralDia... aku melihatnya, sebagai seorang yang berbeda.. lelaki yang berbeda. Ia terlihat seperti Ayah... ia, dengan pola pikirnya yang berbeda. Ia tak seperti pria lain, di mataku saat itu "Da..." Ranu... seperti nama daerah... Ranu Kumbolo. Memang m...