75% kisah nyata
Dear FM
Cerita ini untukmu,
dan semua teorimu yang masih melegenda di kepalakuSetiap sekolah, pasti punya minimal satu orang cowo yang terkenal dan jadi potret di sekolah mereka. Bisa jadi karena kegantengannya, kekayaannya, kebaikannya, kenakalannya, prestasinya ataupun hal-hal menonjol lainnya. Apapun itu, yang jelas ketenaran mereka membuat cewe manapun mau banget di jadiin pacar.
Tapi ..
Mungkin sekolahku ini beda cerita.
"Amel! Si Yuno tuh! Kasih tau gih!"
Aku memutar bola mata, menghela napas seeeeeepanjang-panjangnya sebelum bangkit dari kursi. Dengan langkah malas aku menghampiri anak itu, yang sedari mainin kabel listrik di dekat pintu kelas kami.
Dia tertawa, menyentuh beberapa orang yang hendak masuk ke dalam kelas —yang langsung auto kaget karena tersengat arus listrik yang dia mainkan. Serius, suara ketawanya mirip banget sama peran antagonis di film thriller.
"Yun, lu ngapain sih?" tanyaku setelah capek memperhatikan dia selama 10 detik, dan dia nggak ada niat sama sekali untuk berhenti.
"Mel, sini deh. Gue kasih tau yang namanya aliran listrik!"
Anak itu mengambil kabel lampu yang terluka, menggenggamnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya terulur ke arahku.
"Pegang deh tangan gue,"
"Dih, males bange— WAAAAA YUNO!!!" kataku kaget setelah mendadak dia menyentuh kulitku dengan ujung jari. Serius, rasanya kayak kesentrum, walaupun cuma sebentar tapi kan aku kaget juga. Lagian, mana ada sih orang yang suka kesentrum?
Anak ini ketawa jahat lagi. "Tau gak lu, kenapa gue bisa jadi konduktor listrik?"
"Karena di darah lu ada zat besinya! Bego!" sahutku marah-marah, masih mengusap-usap lengan yang tadi dia sentuh —nah kan, sekarang agak kesemutan!
"Salah! Jawaban yang bener, adalah karena tubuh manusia itu 70% isinya air, dan air adalah salah satu konduktor listrik!" jawab Yuno sambil mendecak beberapa kali, seperti menatapku dengan pandangan, 'gitu aja masa lu gak tau sih?'
"Bodoamat anjiiir, lu mau mati kesentrum???? Berhenti nggak?!" Kataku jengah.
Yuno angkat bahu, lalu melepas kabel listrik yang terluka itu dengan langkah ringan. "Lu gak seru ah," katanya sambil lalu.
Aku menatapnya tak percaya.
Whatttt .. yang benar aja?????
Nah, inilah kenapa, cerita soal cowo tenar di sekolahku, agak berbeda.
Anak gila tadi, namanya Yuno. Dia memenuhi semua kriteria cowo terkenal yang aku sebutkan di awal cerita tadi. Dia ganteng. Dia nggak kaya banget sih, tapi lumayan dari keluarga berada. Dia keren. Dan poin pentingnya adalah .. dia pintar. BANGET. NGET. NGET.
Dia teman sekelasku, kami masuk di kelas unggulan satu-satunya yang ada di sekolah ini. Makanya, nggak sulit buat dia menjadi cowo tenar satu sekolah —Cowo ganteng di kelas unggulan, kurang apa lagi coba?
Sanking pintarnya, julukan Yuno di kelas adalah Yuno Einstein. Dia suka banget pelajaran kimia tapi malah maju untuk olimpiade matematika antar provinsi. Dia tergila-gila sama Isaac Newton, dan serius, dia maniak banget sama teori fisika. Aku ingat banget sama kalimat andalannya setiap waktu;
"Semua yang terjadi di dunia ini, semua itu tentang .. sains," begitu ucapnya sambil tersenyum miring, harusnya mampu ngebuat cewe manapun meleleh, tapi .. nggak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOSAIC
Short StoryJust me and my freaking mind, as mosaic. A short story about everything, For you who waiting something and dont know what to do, just read this with your pleasure 🥰 #5 bebas 220220