[3] I'm Back

22 7 1
                                    

Setelah begitu lama aku pergi untuk mengahapus nama mu dari hati ku, ku fikir aku berhasil. Tetapi setelah bertemu lagi denganmu ternyata selama ini aku hanya membohongi diriku sendiri, namamu masih tetap ada di hatiku —

Semilir angin berhembus menerpa rambut gadis yang sedang duduk di halte,ia duduk sambil menggoyang goyangkan kedua kakinya, menikmati angin membiarkan angin bermain dengan rambutnya.

Ketika sedang asik menikmati hembusan angin, gadgetnya bergetar , menandakan ada pesan yg masuk.

Mama Sayang

Luna, kamu pulangnya naik taxi aja ya, mama lagi sibuk.

Me
yaudah ma gpp

Mama Sayang
Beneran kan gpp? Perkerjaan mama lagi numpuk maaf ya nak

Me
Iya gpp kok ma, Semangat kerjanya ma ♥

Luna memutar bola matanya malas, dihempaskan bokongnya di kursi halte. Ia melihat ka arah jam berwarna pink blossom yang melingkar pada tangannya

Pukul 17.58

Luna menghela nafas berat.
"Mana ada taxi jam segini lewat di sini"

Luna beralih ke gadget nya mencari aplikasi gojek.

Selang beberapa lama, terdengar suara motor yang berhenti di hadapannya.

Luna mengerutkan dahinya, bingung siapa pria yang sedang ada di hadapannya sekarang.

Pria itu membuka kaca helmnya
" Hai cantik " kata pria itu sambil mengedipkan satu mata

" JUNA!! " Suara kegembiraan terlontar dari Luna

" Seneng banget ya ngelihat gue, kangen ? "
" Ih apaan sih "
" Btw antarin Luna pulang dong"

" Boleh, tapi.. " Juna sedikit menggantungkan kalimatnya

" Tapi apa? "

" Bayar lah, lo fikir di jaman sekarang itu bisa gratisan apa? "

" ih perhitungan amat sih "

" harus dong, mumpung bensin gue udah sekarat nih "

Luna mengela nafas berat, sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing, melihat sahabat nya ini.

" Oke deh ayo kalau gitu " kata Luna pasrah, dari pada dia harus menunggu lagi di sini. Dia sudah sangat bosan.

" Sip gitu dong dari tadi. kan jadi bertambah cantiknya " kata juna sambil tersenyum jahil

//Blush//

" Lu-Luna memang cantik, Junanya aja yang baru nyadar " Luna mengalihkan pandangannya dari Juna

Menggemaskan.

Melihat tingkah Luna yang menggemaskan saat tersipu, membuat tangan juna beralih dan mencubit pipi Luna.

" aduh sakit tau!! " gerutu Luna , ia menjauh dari jangkuan tangan Juna, dan memanyunkan bibirnya memberi isyarat kalau sekarang sedang ngambek.

" Sini ayo sini, Gue mau kasih sesuatu "

Luna mengerutkan dahinya tanda tidak mengerti, karena penasaran ia mendekat ke Juna.

/Clap/

Juna memakaikan helm di kepala Luna. Saat Juna sibuk mengaitakn pengait helmnya, tak sesekali Luna mencuri pandang ke arah pemilik mata iris abu-abu yang ada di hapannya, aroma parfum tubuh pria itu tidak berubah sama sekali. Tidak dapat di pungkiri ia begitu merindukan sosok sahabat pria yang ada di hadapannya sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Sided LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang