Mirah nama yang diberikan oleh ayah ketika aku lahir .
Aku punya orang tua lengkap mereka selalu menyayangiku. Walaupun bukan berasal dari keluarga berada tapi kedua orang tuaku bisa menguliahkanku. Ajikku seorang pegawai di sebuah perusahaan. Mamakku seorang buruh kerawang di sebuah garmen. Mereka berusaha agar dapat memberikan kehidupan yang layak padaku dan adikku. Mamak selalu berkata "jangan melihat atau menginginkan keadaan seperti orang lain cukup syukuri apa yang kita punya"
Tapi kadang beliau hanya bisa memberi tahu saja tapi kenyataannya kalau dia melihat seseorang bisa berpergian kesana kemari dia pasti bicara "kok dia bisa pergi kesana ??" Dan bila sedikit saja salah dijawab oleh ajikku pasti akan berakhir dengan bertengkar dan aku merasa kesal dengan situasi yang ada.
Seperti tadi mamakku melihat postingan teman ajikku yang bisa berpergian ke jakarta. "Kok dia bisa ya kesana ?" "Mungkin di edorse" jawabku. Mungkin mamakku ingin melali dan memberi kode pada ajikku tapi ajikku yang kurang peka akhirnya keluarlah kata katanya yang pedas menurut mamakku dan bagiku itu biasa saja. " kamu itu saja yang dilihat de" kata ayahku.Padahal seharusnya dia sudah tau kalau ajikku memang seprti itu dan mamak sudah tahu itu tapi selalu saja itu jadi masalah. Kalau sudah uang menipis dan banyak hari raya pasti mamak dan ajikku marah kadang mereka tidak sadar diri. Kadang aku merasa lelah dengan semua ini kenapa setiap ada hari raya atau perayaan pasti mereka bertengkar. Aku tahu ibuku sedang sakit dan aku tak bisa berbuat apa apa menurutnya....
Inginku berkata hei mirah pp dari denpasar ke tabanan mak jik mirah juga lelah. Tapi tak pernah di mengerti akulah yang selalu salah. Sebagai anak pertama beri contoh yang baik pada adikmu begitu kata mamakku biasanya. Aku dalam hati protes aku dibilang tidak bisa nyuci padahal aku bisa aku bisa nyetrika tapi kadang pekerjaan yang kulakukan tidak dianggap.
Itulah alasanku tidak mau melakukan pekerjaan karena aku tau itu tidak akan pernah dihargai.
Mungkin disini aku yang salah dan terlalu bersikap kekanak kanakan tidak bisa berfikir dewasa tapi mereka tidak mengerti apa yang aku inginkan....
Aku hanya ingin keluarga kita itu rukun walaupun ajik itu kurang peka. Setidaknya jangan bawa masalaj di tempat kerja kerumah. Dan kalau ingin jalan jalan bilang jangan berikan kode karena ajik jauh rasanya untuk mengerti kode itu....