"MAS CAKRA IKI KUCING NYA MBOK YA DIMASUKIN KANDANG DULU TOH!"
Minho yang lagi mabar ML langsung natap pemuda ber fleckles di hadapan nya datar. Bising banget.
"Ya tolong masuki lah Ta, kok ribet banget." Balas Minho malas
Felix mendengus, dengan gk ikhlas, dia dorong kucing peliharaan kakak nya biar masuk ke kandang. Bukan nya apa apa, Felix lagi ngerjain tugas makalah dari dosen. Tapi sendari tadi, kucing nya Minho alias si Doori gangguin dia mulu.
Minho langsung lanjut lagi mabar nya. Baru aja mau nyerang turet lawan, suara gaduh dari arah dapur langsung buat fokus nya buyar.
"MAS IKI AYAM ANNA DI COKOT DOONGI!"
Minho buru buru bangkit. Bahaya nih. Setelah sampai di dapur, Minho langsung disuguhi sama posisi adik perempuan nya yg udah goleran di lantai sambil ngebuat pola abstrak. Macam ulat nangka.
"Astagfirullah Na kamu ngapain toh goleran kayak ulat nangka begitu?" Tanya Minho
Gadis itu ngerubah posisi nya jdi duduk. Sambil bersidekap tangan di dada, bibir nya mengerucut ke depan.
"Doongi ngambil ayam Anna." Adu sang adik
Minho cuma bisa elus dada. Siap siap aja, Anna pasti makin kemusuhan sama kucing oren nya itu.
"Mas cakra, Anna gamau tau. Ayam Anna harus balik, harus sama-!"
Felix yang baru aja masuk dapur, cuma bisa natap mereka bingung.
"Kucing nya si mas bikin masalah lagi ya?" Tebak Felix
"Huwee mas Arta, ayam Anna."
"Tck, emang nih. Mas, iku si Doongi harus di kasih pelajaran biar gak nakal lagi. Kemarin proposal ku dikencingi sama dia."
Anna merengut kesal. Makin kemusuhan aja dia sama Doongi. Sementara itu, Minho cuma nyengir ganteng doang.
"Hehe, maafin anak mas ya. Nanti mas omelin deh." Ujar Minho sambil garuk tengkuk nya
Anna sama Felix cuma ngedengus. Mereka udah hafal banget, Minho gk bakal sampai hati untuk marahin Doongi.
Felix ngambil jus jeruk di kulkas, terus natap Minho yang masih bujuk Anna biar gk pundung sama si Doongi.
"Mas inget anak nya pak Darmono tetangga kita dulu?" Tanya Felix sambil nyeruput jus jeruk nya
Minho yang lagi ngasih rayuan maut ke Anna auto noleh.
"Pak Darmono tetangga sebelah?"
Felix ngangguk terus milih buat duduk di kursi pantry.
"Iya, si Nanta temen nya Jusuf itu lho." Imbuh Felix
Minho keliatan kayak lagi mikir. Sementara Anna natap kedua nya bingung. Jujur dia kayak familiar sama nama cowok yang tadi disebut kaka nya.
"Mas Nanta?"
"Iya na, Si Nanta."
"OALAH YANG PERNAH ADU LAYANGAN TERUS MUTUSIN RANTE SEPEDAKU PAS DIA KALAH ITU BUKAN SIH?" tanya Minho nge gas
Sekarang dia inget. Nanta Ardian Darmono, anak tetangga nya sekaligus musuh bebuyutan nya setiap ngadu layangan jaman smp dulu.
"Yang gak enak malah yang di inget ya." Nyinyir Felix
Anna getok kepala kakak nya pakai sendok makan. Kaget dia tuh, wong tiba tiba Minho teriak di samping nya.
"Anna inget gak?"
"Uhm, yang Anna kira kuntilanak pas siang itu bukan sih?yang kembaran nya mbak Nita?"
Felix ngangguk. Habis itu hening sejenak.
"Emang kenapa sih Ta kok tiba tiba nanyain si Nanta?" tanya Minho
"Oh iya, si Nanta Nanta iku balik ke Jogja."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . . . . . . Tbc Aaaaaaa Mencoba untuk lokal Nekat banget sebenrnya:v
