Mew pov
Setelah tum pergi meninggalkan kami, ku ajak type menuju ke food court yang ada disini
Ku perhatikan type yang sejak tadi hanya diam tampa bicara sepatah katapun disampingku, aku merasa khawatir padanya
"Type, kamu mau makan apa?" Tanyaku
"Terserah kak mew saja" Jawabnya acuh tak acuh
"Apa kamu masih marah?"
"Menurutmu?"
"Ma'afkan aku type, tapi aku tidak suka jika kamu dekat-dekat dengan tum" kataku selembut mungkin, aku tidak mau jika type marah atau sakit lagi seperti waktu itu
"Memang apa salah kak tum? Kenapa Kak mew melarangku bertemu dengannya lagi?" ucapnya marah
"Aku tidak membencinya type hanya saja hubungan kami tidak baik karena suatu hal"
"Karena apa?"
"Sudahlah ayo kita makan di sana saja" ucapku mengalihkan pembicaraan dan mengajak type masuk ke dalam KFC
Didalam KFC aku dan type duduk dibagian pojok sebelah kanan
"Kamu disini saja aku akan mengantri sebentar" ucapku dia hanya menganggukkan kepalanya
Setelah selesai mengantri dan membawa makanan ditanganku, ku kembali duduk di kursi sebelah type, ku berikan sepiring makanan untuknya dan kami mulai makan makanan kami
"Type ada sesuatu disudut bibirmu" beritauku
"Disini?" jawabnya
"Bukan tapi disini" ucapku sambil mengelap sudut bibirnya dengan ibu jariku
"Terimakasih" aku hanya tersenyum dan kami kembali melanjutkan memakan makanan kami
Selesai makan siang aku dan Gulf berjalan-jalan didalam mall, aku ingin sekali menikmati waktuku bersamanya
"Sebaiknya kita kembali kak sekarang sudah jam 1"
"Tidak apa-apa, aku masih ingin disini"
"Tapi kak"
"Sudahlah type, aku ingin pergi kesana" ucapku sambil menarik pergelangan tangannya ke toko gadget
"Kenapa kita kesini? Apa handphone kak mew rusak?"
"Hanphoneku baik-baik saja"
"Lalu kenapa kita kesini?" tanyanya tetapi tidak ku gubris dan malah menghampiri pelayan toko dan bertanya kepadanya
"Ada yang bisa saja bantu tuan?" tanya pelayan itu
"Aku sedang mencari ponsel yang bagus berikan aku rekomendasi"
"Baiklah, bagaimana dengan yang ini?" tanya pelayan toko itu sambil memperlihatkan iphone 11 berwarna hitam kepadaku
Ku lihat ponsel itu sejenak
"Aku suka yang ini, tolong dibungkus" ucapku sambil menyerahkan kartu kredit kepada pelayan toko itu
"Baiklah tuan, mohon tunggu sebentar" setelahnya pelayan itu mengambil kartu kreditku dan pergi
Beberapa menit berlalu pelayan toko itu kembali dengan membawa paperbag yang berisikan ponsel didalamnya dan menyerahkannya kepadaku beserta kartu kredit yang ada di tangannya
Ku ambil kartu beserta bungkusan itu lalu menarik gulf pergi dari sana
*
*
*
*
*
*
*Sesampainya dikantor gulf yang akan turun dari mobil dicegah oleh tangan mew yang memegang sebelah tangannya
"Tunggu dulu type"
"Ada apa?"
"Ini untukmu" ucap mew sambil memberikan bungkusan ponsel kepada gulf
"Tidak usah pak, ini pasti mahal saya tidak pantas menerimanya"
"Aku memang membelinya untukmu, sangat sulit menghubungimu dan aku juga tidak pernah melihatmu memakai ponsel jadi aku memberikannya padamu"
"Tapi......." ucap gulf ragu-ragu
"Tidak apa-apa terima saja dan ingat jika aku meneleponmu kamu harus segera mengangkatnya"
"Baiklah pak terimakasih" ucap gulf dan akhirnya menerima bungkusan itu
Setelah keluar dari mobil mereka berjalan beriringan kedalam kantor bersama
Sesampainya didepan pintu ruangan, mew masuk terlebih dahulu diikuti oleh gulf yang berada di belakangnya
"Clekkkkk" suara pintu yang dibuka
"Grebbbbb" betapa terkejutnya mew karena tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari dalam
"Kak mew aku merindukanmu" ucapnya
"Art, kenapa kamu ada disini?" tanya mew sambil melepaskan pelukan art
"Sejak tadi aku menunggumu, kenapa kak mew lama sekali?"
"Tadi aku pergi makan siang, aku juga tidak tau kalau kamu akan datang"
"Pergi dengan siapa? Kenapa sampai jam segini kak mew baru kembali kekantor?"
"Aku pergi dengan type" ucap mew sambil mengarahkan pandangannya kearah gulf yang masih terdiam di depan pintu, art yang mendengarnya otomatis mengarahkan pandangannya ke arah pandangan mew
"Type??? Tapi dia sudah tidak ada?" Tanya art kaget
"Tapi dia sekarang ada dihadapanmu art" ucap mew, art hanya diam tidak percaya dengan perkataan mew, art fikir orang yang dia lihat bersama mew di mall waktu itu hanya sekedar mirip dengan type tapi setelah dilihatnya dari dekat ternyata wajahnya memang sangat mirip dengan type, karena tidak ingin menyakiti hati dan takut jika mew akan membencinya karena menolak keberadaan type akhirnya art hanya diam dan mengalihkan pembicaraan mereka
"Nanti malam aku ingin mengajak kak mew datang ke acara pesta ulang tahun temanku apa kak mew mau datang bersamaku?"
"Tidak art aku tidak bisa pergi karena ada type disini, seharusnya kamu tau itu"
"Baiklah, memang tidak sepantasnya aku berbicara seperti itu, kalau begitu aku pergi dulu" kesal art lalu pergi dari ruangan mew
Diluar ruangan art sangat marah dengan sikap mew kepadanya apa lagi ditambah seseorang yang bisa begitu sangat mirip dengan type membuat art semakin tambah emosi dibuatnya
Art mengambil ponselnya yang berada didalam saku celana dan menelepon seseorang
"Halooo, aku ingin meminta bantuanmu" ucap art dengan orang yang disebrang sana
"Aku ingin kamu mencari tau siapa orang yang bersama kak mew"
"Dia sangat mirip dengan type tapi aku rasa dia hanyalah seorang penipu"
"Ya aku tau jika waktu itu kamu yang telah menghabisi type, maka dari itu aku tidak percaya dengan orang itu, jadi selidiki dia sebenarnya apa yang dia inginkan"
"Baiklah aku mengandalkanmu" setelahnya art mematikan sambungan teleponya dan berlalu pergi
Sementara itu mew yang masih berada didalam ruangan segera menghampiri gulf
"Kamu tidak apa-apa type?"
"Saya baik-baik saja pak"
"Syukurlahhhhhh, aku takut jika kamu akan cemburu waktu art memelukku tadi" ucap mew sambil memegang kedua pergelangan tangan gulf, sedangkan gulf yang di perlakukan seperti itu mulai merasakan sesuatu didalam hatinya
"Tunanganmu sangat mencintaimu type tapi kenapa kamu membencinya?" batin gulf dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Present Again For Love - MewGulf
FanfictionType seorang pemuda yang kehidupannya nyaris sempurna dia harus meninggal dengan cara yang tidak terduga karena rencana jahat seseorang, type tidak bisa pergi kealamnya sebelum urusan dunianya terselesaikan, type bertemu dengan dewa kematian bernama...