#Rin#
Sudah 3 tahun setelah kejadian itu, aku dan Len hidup bersama di Istana. Mungkin dengan ini, para pejabatnya tak akan menekan Len untuk menikahi salah satu putri mereka.
Iya, aku dengan Len akan segera menikah. Walaupun wajah Len terlihat bahagia, tapi dia seperti memikirkan sesuatu.[Apa yang dipikirkan oleh Len? Mungkin aku akan menanyakannya]
"Len, apa yang Len pikirkan hingga membuat Len cemas seperti ini? Apa tentang pernikahan kita?"
"Bukan apa-apa Rin. Aku hanya memikirkan siapa nanti yang akan jadi walimu, aku takut pernikahan kita tak akan pernah direstui oleh semua orang,"
"Bagaimana kalau kakek pemilik toko waktu itu? Beliau masih sehat. Kakek juga mengenalku. Itu baguskah?"
"Itu tidak buruk,"
#Len#
Wajah yang tersirat dalam cermin 3 tahun lalu itu membuatku terus khawatir akan hal itu. Aku tak bisa terus menerus membohongi Rin tentang hal ini. Tuhan tolonglah kami, berilah restuMu untuk kehidupan kami yang memiliki takdir cermin ini.{Resepsi pernikahan telah dimulai, betapa tampan dan cantik ya pengantin pria dan wanita}
#Kakek#
Aku mengenal Rin sejak dia bekerja di toko ku. Dia baik, ramah, jujur, dan pekerja keras. Mungkin dia pegawai terbaikku mungkin juga dia sudah kuanggap putriku sendiri.
Betapa bahagianya aku saat diundang dan menjadi walinya dalam pernikahannya dengan Raja Len yang tampan. Restu ku selalu untukmu Rin, semoga kalian hidup bahagia bersama dan selamanya.{SEMOGA HIDUP BAHAGIA WAHAI RAJA RATUKU!)
#Len#
"Rin, kita sudah menikah. Apa yang Rin inginkan?" Tanyaku pada Rin"Ummm, apa kau akan mengabulkannya seperti seorang penyihirku yang dulu?"
"Aku akan memberikan apapun yang Rin inginkan!"
"UMM baiklah, aku menginginkan agar Len bahagia dengan sebenarnya saat Rin bahagia juga. Bisakah Len mengabulkan itu?"
[Dengan mata penuh harapan Rin mengatakan itu, yang jelas-jelas membuatku ingin mengabulkannya. Tapi, takdir cermin kami masih membelenggu kami tanpa Rin sadari]"Baiklah Rin, kita akan bahagia bersama tanpa ada ketidaktulusan"
"Emm:)" Rin mengangguk isyarat mengerti
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagamine Rin Len
FantasyRin yang selalu sendiri didalam rumahnya.. tak seorang pun yang menemaninya.. dia juga lumpuh yang menyebabkan dia tak berdaya.. Lalu, dia melihat ada sebuah cermin nan indah.. dia pergi menuju cermin itu dengan menyapu lantai (karena lumpuh) dia m...