PERTAMA

1 0 0
                                    

       Bel pulang sekolah berbunyi, Riana menghampiri temannya yang bernama Henny. Saat itu ternyata Henny sedang bersama pacarnya(apes banget)” huhh yaudah sana sama pacarmu aku pulang sendiri aja”
“Hehehe lah kamu punya pacar ngapain sendiri” jawab henny dengan tertawa.
“Huh nggak tau, dia kok nggak menghampiri aku sih. Gini sama aja aku gak punya pacar” kesal dan berharap didalam hatinya bisa bareng Vino.
Dan tiba-tiba Henny mendorong Riana kebelakang, Riana pun hampir jatuh dan menabrak sesorang dibelakangnya.. Hahhh tak disangka-sangka ternyata dari tadi Vino ada dibelakang Riana.(ah ternyata Vino dari tadi ada dibelakangku,apa yang aku katakan tadi)bergumam dalam hati.
”selamat bersenang-senang dadah”Henny tertawa dan meninggalkan Riana dengan Vino.
Vino tersenyum disamping Riana(Riana yang hanya diam dan gugup). “Ayo pulang” ucap Vino.
Mereka berdua berjalan bersampingan menuju parkiran depan sekolah. Vino ingin memegang tangan Riana tapi ia masih gugup. Didalam pikiran Riana(apa yang harus aku lakukan, harus ngomong apa, harus ngapain nih. Ini baru pertamanya aku pacaran, hahh harus apa nih). Disepanjang jalan mereka hanya berbicara sepatah dua patah kata. Didalam perasaan Riana ingin sekali tangannya digandeng oleh Vino. Ia sangat kesal dan menendang batu, tapi apalah daya Vino gak peka... huhh dasar lelaki_-
Sesampainya di parkiran Vino pun berniat mengantar Riana pulang.”Pulang bareng yuk”dengan senyuman yang manis.
“Ehm tapi kamu tau kan keluarga ku nggak ngijinin aku pacaran kalau mereka tau gimana” penuh rasa cemas tapi juga senang.
“Iyah udah aku antar sampai depan rumah aja, gpp kan” tersenyum.
“iya udah deh boleh, ayo” penuh keceriaan dan senang.
Hari-hari berikutnya setelah pulang sekolah Vino menemani Riana, dan mereka sudah tidak canggung lagi sebagi sepasang kekasih. Vino memegang tangan Riana dan saling bertatapan( seakan dunia milik berdua.. eakk). Hari-hari dipenuhi dengan keceriaan dan obrolan yang manis. Mereka tidak pernah berantem dan Vino juga terlihat membebaskan Riana, dia tidak pernah melarang Riana berteman atau dekat dengan laki-laki lain. Riana memang akrab dengan banyak cowok karena sifatnya yang sok dan berani an,tak heran jika banyak cowok yang mengenalnya.
Tapi Vino mau menerimanya dia selalu mengalah bila ada kesalah,maka tak heran bila mereka berdua tidak pernah bertengkar. Vino juga sabar menghadapi sifat Riana yang keras kepala,ia sadar bila memang mencintai akan menerima segala sifat pasangannya.

For Your SakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang