TERTEKAN

0 0 0
                                    

Untuk ketiga kalinya Anton menyatakan perasaan terhadap Riana. Dengan jawaban yang sama Riana menjawab”Aku sudah punya pacar”.Anton yang sangat terpukul dengan penolakan ketiga kalinya, mempunyai dendam untuk menghancurkan hubungan Riana.
Setiap hari Anton masih selalu mendekati Riana dan mengejar Riana.
“Ri pulang bareng aku yuk” ajak anton yang sedang mengendarai motor.
“Nggak usah deh” dengan dingin.
Anton merasa kecewa lalu pergi meninggalkan Riana. Setelah itu Riana menemui Vino dengan senyuman diwajahnya.

###

Malam hari penuh gelegar hujan deras, Anton memaksaku untuk putus dengan Vino dan dia berjanji akan membuat ku bahagia slalu bersamanya.  Aku menolak “Aku nggak mau putus”.
“Hahaha.. kamu mau aku berbuat apa? Kamu tau kan aku akan melakukan apapun untuk semua keinginanku,  jika aku tak bisa mendapatkanmu jangan harap orang lain bisa” dendam Anton yang sangat mendalam.

“Kamu jangan aneh-aneh tujuanmu kan aku, jadi jangan libatkan dia dalam masalah ini” ucap Riana.(dalam hatiku, aku tak tau harus bagaimana. Dulu aku baik terhadap Anton karena tidak ingin menyakitinya tapi sekarang dia malah menginginkan aku menderita. Ini adalah kesalahanku karena membiarkan dirinya mencintaiku, aku tak bisa membawa Vino kedalam masalahku.
Rasanya seluhur dunia ingin menghancurkanku saat ini.)
“Sebelum hubunganmu hancur aku nggak akan berhenti untuk membuatmu menderita” jawab tegas Anton.
“Apa sih mau mu, kenapa begitu senang melihat orang lain menderita.. Kamu boleh menyakiti aku tapi jangan orang yang aku sayangi...” tetesan air mata membasuhi pipi Riana
“Sudah kubilang kamu jadi pacarku dan tinggalkan dia” sambil tersenyu, jahat.
“Aku nggak mau” bicara keras dan pergi.

###

Keesokan harinya aku melihat Anton ingin mencelakai Vino.
“BERHENTI... Apa yang kamu lakukan” tanya tegas Riana
“Hah akhirnya kamu datang tepat waktu sebelum aku berbuat” sambli tertawa.
“Kamu sudah gila ya...” menampar sambil menangis.
“ Aku memang gila karenamu.. Uhh sayang jangan menangis, aku kan udah bilang jadilah milikku” sambil mengusap air mata Riana
“Baik.. kamu mau aku kan, lepaskan dan jangan ganggu hidupnya” ucap Riana
“Itu baru anak yang pintar.. aku tunggu jawabanmu besok.. sampai jumpa sayang” tersenyum dan pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For Your SakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang