Diciotto

13 3 0
                                    

Pernahkah kau membayangkan suatu hal yang benar-benar mustahil? Bisa hidup bersama dengan idol yang kau kagumi, misalnya.

Aku juga pernah seperti itu. Bahkan, lebih parah mungkin darimu. Aku sampai hampir gila saat itu. Rasanya, seperti membayangkan ia terasa sangat nyata ada di sebelahku.

Tapi, kini aku sadar. Bahwa itu semua hanyalah angan-angan semata. Betapa aku sangat ingin mewujudkannya, but that's too impossible! Aku tidak ingin menjadi orang yang egois.

Sekarang aku yakin. Mungkin, aku akan mendapatkan penggantinya yang lebih baik. Mungkin saja, Tuhan menganggap ia tidak cocok untukku. Bisa saja kan?

Aku akan mengambil sisi baiknya. Saat aku terlalu terobsesi dengannya, aku merasa semua dunia tertutup. Mataku tertutup sehingga hanya ia yang dapat kulihat. Hatiku seakan mati dan hanya ada dia di dalamnya. Aku tidak bisa mencintai sesosok laki-laki yang sebenarnya bisa kugapai. Karena ia, hanya ia.

Hingga, ada sesosok lelaki yang menarikku keluar dari kematian hati ini. Ia membuatku terpesona dengan caranya sendiri. Ia membuka kembali mataku, menerangkan hatiku. Aku langsung tersadar dari semua ini. Betapa aku terlalu menutup diri dari dunia luar terlalu lama. Awalnya, rasanya asing. Sangat asing. Butuh beberapa waktu untukku menerimanya di hatiku.

Apakah kau pernah mengalami hal yang sama sepertiku? Kalau iya, resapilah ceritaku ini. Semoga kau dapat menerangi kembali hatimu dan bukalah matamu! Banyak orang-orang di sekitarmu. Mereka yang bisa kau gapai, tetapi kau malah mengharapkan orang lain yang jelas-jelas tidak bisa kau gapai. Terlalu jauh dan mustahil.

Aku bukan menghakimimu. Aku hanya memberi saran, mengingatkan. Kau tidak ingin menyesal di akhir kan? Sama sepertiku.

God must have prepared the best for you!

Short DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang