****
Park jeya, dia ini sebener nya sok uwu tapi emang uwu hehe
Dia manis, putih, tinggi, dan kiyowo.
Dia punya abang, park chanyeol.
Ayah nya bang changmin eh ehh maaf maaf, bapak changmin.
Dan bunda nya seohyun.
Dia itu manjaa banget, kaos kaki aja masih di cuciin bunda nya.
Kebangetan lo jey, bapak lu baca jey,-jeca
Suk berantem sama abang nya si chanyeol, cuma garagara rebutan mau mandii,
Contoh nya gini,
"Abang duluan jey,"
"IH ENGGAK! ADEK DULU!"
Chanyeol menatap sinis ke adek nya dam mengatakan,
"Adek harus ngalah dong sama abang,"
"Abangg, dimana mana itu abang yang harus ngalah sama adek nya,"
"Ya, sekali kali kan gapapa adek yang ngalah,"
Tiba tiba ayah, datang.
"Udah, udah ayah duluan yang mandi,"
Chanyeol dan jeya pun bertatapan.
"AYAH!" teriak mereka,
Ayah ini loh ngeselin banget, udah ayah ayah tapi masih sama gangguin anak nya, -jeya
Skip.
Jeya ke sekolah di anterin abang nya, chanyeol.
"Dek, pegangan entar kejengkang lagi ke belakang kamu tu,"
"Ya, abang juga pelan pelan dong bawa nya masa bawa kereta kaya mau balapan liar ke neraka," jeya memeluk abang nya,
"Iye yaudah berhenti ngomel,"
****
Sampai di sekolah, jeya langsung berpamitan kepada chanyeol.
"Bye abang, nanti jemput adek ya, adek males naik gojek,"
"Iya siap Tuan putri nya abang, abang pergi dulu ya, bawel" sambil mengacak acak rambut jeya,
"Iih abang rambut adek rusak nih,"
Chanyeol langsung melaju dan pergi ke sekolah nya.
Saat berjalan menuju kelas nya jeya bertemu dengan renjun, sebenarnya ia merasa bersalah karna hal kemarin tapi ia harus menegur renjun,
"Renjun," jeya menghampiri renjun
"Kenapa?" tanya renjun, tampak cuek?
"Aku minta maaf, aku tau kamu marah sama aku,"
"Dih siapa yang marah si jelek? Aku yang salah bukan kamu, aku yang terlalu emosian semalem, udah ya gausah di bahas,"
Renjun menggandeng tangan jeya,
"Yuk, duduk disitu aku mau cerita" -Renjun
Syukur, dia gak marah udah dag dig banget hati gua klo sahabat sekaligus doi gua ini marah, berabe entar, -Jeya
"Tau gak jey? Kemarin itu aku ke rumah sakit jenguk si jisung, aku ceritain banyak hal sama dia jey,"
"Terus terus gimana?"
"Dia senyum jey walaupun dia belum sadar, aku seneng banget jeyy"
Renjun sangat ceria, gembira, dan bahagia saat menceritakan tentang jisung, adik nya.
Flashback.
Huang jisung, adik renjun satu satu nya dan itu harta satu satu yang ia punya, dia baik, ganteng, imut dan super bisa, ceria.
Tapi kejadian itu berubah karna kecelakan 2 tahun lalu yang menyebab kan telinga renjun bermasalah dan kedua orang tua nya meninggal, dan jisung koma sampai sekarang.
Skip.
"Btw, kamu udah sarapan belum njun? Kalau belum yuk sama aku sini makan bareng, bunda bawa sarapan lebih nih,"
"Boleh deh, bunda emang bawain apa?"
"Roti cokelat, kesukaan kamu nih,"
"Wah, kaya nya bunda tau deh siapa yang anak kandung,"
Renjun ketawa kecil,
"Gaada gaada ya, asal kamu aja ih,"
Jeya cemberut, kaya bebek.
"Udah ih, ini aku bawain susu strawberry buat kamu,"
"Ih baik banget, tau aja kesukaan aku,"
Jeya menerima susu strawberry yang di berikan oleh renjun.
Renjun mendekati wajah nya ke wajah jeya, membelai rambut nya dan menatap wajah nya.
"Kan aku sayang kamu," -renjun
Jeya memerah dan menatap renjun kembali,
Gila banget renjun, deg degan banget gua setannn -jeya
"Ih apaan si, geblek"
"Dih aku di katain geblek, kata nya sayang sama aku jey, kok gitu sih"
"Malah kamu yang ngambek, lucu bgt sih,"
Jeya memeluk renjun.
Renjun menyibak rambut jeya dan membisikan,
"Mau jadi pacar aku gak Jey?"
HAI, SALAM KENAL YA.
TERIMA KASIH BANGET SUDAH MEMBACA CERITA AKU, AKU HARAP KALIAN SUKA YAA.
VOTE DAN KOMEN, DI PERSILAHKAN GAES.
SALAM, ASSALAMUALAIKUM.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Huang Renjun.
Fanfiction"Kamu tau njun, jika nanti kita tidak bertemu di dunia ini lagi temui aku di hati mu karna aku ada disana,"